Wajib Tonton Film Terbaru! Mantan Kekasih Joker, Harley Quinn Seru Habis

Wajib Tonton Film Terbaru! Mantan Kekasih Joker, Harley Quinn Seru Habis

INIKECE - Siapa si yang tidak mengenal sosok karakter yang jahat, kejam, mulut yang terkoyak lebar? Ya, JOKER! Diketahui bahwa Joker dulu memiliki istri dan ia ditinggalkan begitu saja. Setelah itu Joker menemukan wanita lain dan menjadi kekasihnya.

Tak bertahan lama, mereka berdua sepakat untuk berpisah. Siapakah itu? Ya, Harley Quinn! Wanita yang pernah menjadi kekasih Joker dan kini menjadi sosok wanita yang jahat juga.

Masuk pada bulan Februari, Film dengan judul panjang "Birds of Prey: And the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn" ini telah diserbu bioskop Indonesia tanggal 5 Februari kemarin.

Birds of Prey jadi film pertama dalam DC Cinematic (side note: film Joker bukan bagian dari DC Cinematic) yang dapetin rating dewasa di Amerika Serikat dan Indonesia, yang pastinya bikin ekspektasi buat membawa film DC Cinematic ke arah serius dan edgy yang lebih pas dibanding Batman V. Superman.

So, apakah Birds of Prey bisa menuhin ekspektasi ini? Well, mirip kepribadian Harley Quinn sendiri, it's complicated and messy.

Complicated and Messy - Like Breakups!

Mirip serial DC Harley Quinn, Birds of Prey dimulai dengan putusnya Harley Quinn (Margot Robbie) dengan Joker (versi Jared Leto, bukan yang Joaquin Phoenis, ya!).

Walaupun kita nggak dikasih kesempatan buat melihat Mistah J secara langsung, kita bisa melihat gimana berakhirnya hubungan duo badut kriminal ini mempengaruhi emosi dan pikiran Harley Quinn.


Hingga akhirnya Harley Quinn mutusin enough is enough, dan meledakkan pabrik Ace Chemicals.


Aksi Quinn buat ngasih tahu seisi Gotham kalau dia udah move on dari Joker mirip dengan kalian yang bikin stories titik-titik buat nyeritain semua kejelekan mantan. Boro-boro solusional, yang ada malah narik perhatian yang nggak diinginkan.

Meledaknya Ace Chemicals bikin semua polisi dan kriminal di Gotham tahu bahwa Harley Quinn udah putus dari Joker. Dengan begitu aja, hilanglah semua keamanan yang selama ini Quinn punya sebagai pacar dari salah satu kriminal paling gila dan berbahaya di Gotham.

Dan sama dengan kacaunya kondisi mereka yang baru putus cinta, awal narasi dari Birds of Prey juga sama ngga keruannya. Alur cerita yang maju mundur dengan cepat buat ngenalin para karakter merusak momentum film ini berkali-kali dan bikin filmnya terkesan bertele-tele.

In Quinn's defense, kekacauan ini bisa aja dikatikan dengan karakternya yang, well, gila. Walaupun begitu, kekacauan awal narasi Birds of Prey masih cukup menghibur berkat narasi Harley Quinn yang penuh humor dan sarkasme.

Who Run The World? Girls!


Girl power jadi salah satu tema utama dari Birds of Prey. Huntress (Mary Elizabeth Winstead), Black Canary (Jurnee Smollett-Bell), Detektif Renee Montoya (Rosie Perez) dan tukang copet Cassandra Cain (Ella Jay Basco) adalah para wanita yang kisahnya saling terikat dengan emansipasi Harley Quinn.

Karakter-karakter ini juga melalui proses emansipasi masing-masing buat terbebas dari dunia yang selama ini didominasi oleh pria.

Tapi hal ini nggak lantas berarti karakter pria dalam film ini one-dimensional. Duo tokoh antagonis Roman Sionis / Black Mask (Ewn McGregor) dan Victor Zsasz (Chris Messina) yang berambisi menguasai Gotham punya kompleksitas tersendiri di balik sikap sadis dan jahat mereka.


Hal yang sama juga berlaku buat sisi produksi. Birds of Prey jadi film blockbuster pertama sutradara Cathy Yen yang sebelumnya hanya punya pengalaman menyutradarai film-film pendek. Buat hardcore fans DC Cinematics, ketidakambiusan Birds of Prey jadi salah satu kelemahan terbesar film ini.

Hail to The Quinn, Baby

Buat fans DC Cinematic yang sebelumnya dikecewain Suicide Squad, jangan khawatir. Birds of Prey sukses membuktikan bahwa Harley Quinn adalah karakter yang seru kalau dapat sokongan cerita dan penyutradaan yang bagus.


Birds of Prey juga berhasil menghindar dari kesalahan-kesalahan Suicide Squad. Spotlight buat para karakter utama dibagi seimbang, dengan Harley Quinn sebagai pusat cerita dan bintang utama. Balance ini dipadukan dengan koreagrafi dan editing action sequence yang layak dapat acungan dua jempol buat para stuntman dan stuntwoman yang terlibat.

Tiap karakter utama punya gaya berantem mereka sendiri, dan tiap pukulan dan tendangan terasa nyata sakitnya sampai ke tulang-tulang.

Birds of Prey: and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn meneruskan momentum yang dibangun Shazam! setelah hengkangnya Zack Snyder sebagai otak DC Cinematics lewat keseruan dari awal sampai akhir dan feel dewasa-nya, untuk ukuran film superhero. Dan mungkin selama ini yang dibutuhkan DC Cinematics adalah mengubah The Clown Princess of Crime menjadi seorang ratu yang memimpin film-film dewasa DC Cinematics.

0 comments:

Post a Comment