Menjadi Pembicaraan Trending! Ibu Kandung Memukuli Anak Kandung Yang Mengemis Tetapi Hasil Tidak Sesuai Diharapkan
INIKECE - Baru baru ini terjadi pembicaraan yang membuat semua orang termasuk ibu-ibu marah dan kesal terhadap seorang wanita yang tampak dalam sebuah video sedang memukul anak kecil dengan kejam.
Diketahui dalam video tersebut terlihat seorang ibu memaksa dan memukul anak tersebut untuk mengemis dan mengambil uangnya tersebut.
Usut punya usut, ternyata wanita yang memukul bocah tersebut adalah anak kandungnya sendiri. Sebuah video viral memperlihatkan bagaimana kejamnya seorang ibu kepada anak kandungnya sendiri.
Melansir dari akun Instagram Makasaar_info, terekam jelas seorang ibu mengambil paksa uang yang ada dalam kantong celana seorang anak perempuan. Bahkan ibu tersebut sempat memukul anak perempuannya tersebut setelah melihat beberapa lembar uang yang ia ambil paksa.
Tak lama setelah mendapat uang, ibu tersebut lansung menyuruh anak perempuannya tersebut untuk lanjut kembali mengemis di jalan. Setelah diselidiki ternyata wanita paruh baya tersebut adalah ibu kandung dari anak kecil itu.
Kejam!!!
Menurut ketua Tim Reaksi cepat (TSC) P2TP2A Makmur, hal ini dirasakan SR usai sering dianiaya ibu kandungnya M, saat tak menuruti permintaan pelaku.
"Memang terlihat dari wajah dan gestur memang anak ini sudah lama dieksploitasi. Pengakuan anak juga sering dipaksa, dipukul dan dimarahi kalau tidak pergi cari uang," kata Makmur, saat diwawancara di Polsek Panakkukang, Makasaar, Selasa (3/12/2019).
Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fatur Rakhman saat merilis kasus IRT eksploitasi anak sendiri. Setiap harinya, SR mendapatkan uang sebanyak Rp 50.000 saat mengemis di pintu keluar salah satu mal di Kecamatan Panakkukang.
Yang lebih parah, hasil dari mengemis anaknya tersebut digunakan M untuk biaya arisan, dan hanya sedikit yang dibagi kepada SR untuk jajannya.
SR pun tak boleh pulang apabila mal tempat mengemis belum tutup atau belum pukul 10 malam.
"Kadang kala ini anak terlambat bangun jadi tidak pergi sekolah. Kadang pulang saat mal tutup sekitar jam 10 malam," ucap Makmur.
Tersangka M, dikenakan Pasal 88 Juncto 76 UU Nomor 35 Tahun 2014 terhadap perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
"Dan juga kita terapkan UU soal kekerasan dalam lingkup rumah tangga Pasal 45 Ayat 1 UU 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT, ancaman maksimal 10 tahun dan minimal 3 tahun penjara," jelas Jamal.
Diketahui dalam video tersebut terlihat seorang ibu memaksa dan memukul anak tersebut untuk mengemis dan mengambil uangnya tersebut.
Usut punya usut, ternyata wanita yang memukul bocah tersebut adalah anak kandungnya sendiri. Sebuah video viral memperlihatkan bagaimana kejamnya seorang ibu kepada anak kandungnya sendiri.
Melansir dari akun Instagram Makasaar_info, terekam jelas seorang ibu mengambil paksa uang yang ada dalam kantong celana seorang anak perempuan. Bahkan ibu tersebut sempat memukul anak perempuannya tersebut setelah melihat beberapa lembar uang yang ia ambil paksa.
Tak lama setelah mendapat uang, ibu tersebut lansung menyuruh anak perempuannya tersebut untuk lanjut kembali mengemis di jalan. Setelah diselidiki ternyata wanita paruh baya tersebut adalah ibu kandung dari anak kecil itu.
Kejam!!!

Parahnya, ternyata ibu tersebut memaksa anaknya untuk mengemis di sebuah mall. Pemukulan yang ia lakukan tersebut lantaran sang anak hanya menghasilkan sedikit uang dari hasil mengemis.
Beredarnya video pemukulan tersebut diterima oleh kepolisian setempat dan langsung ditindak. Kapolsek Jamal pun membenarkan soal video itu. Dimana, Irt M mengaku melakukan kekerasan karena anaknya menolak pulang ke rumah.
"Jadi memang ada video beredar itu, terduga pelaku (M) melakukan kekerasan terhadap anaknya dijalan," ungkap Jamal
Pihak kepolisian pun langsung mengamankan M (36) seorang ibu rumah tangga yang kedapatan memukuli anaknya di pinggir jalan.
Wanita berusia 36 tahun tersebut ternyata sudah sering pukuli anaknya lantaran sang anak tak mau menuruti permintaan ibunya.
Rupanya, anak yang masih dibawah umur tersebut dipaksa oleh ibu kandungnya untuk menjadi pengemis disebuah Mall di kota Makassar.

Menurut Kapolsek Panakukkang Kompol Jamal Fatur Rakhman, M diduga suruh anaknya mengemis untuk penuhi kebutuhan keluarga.
"Alasannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," kata Kompol Jamal, saat rilis kasua itu di Mapolsek Panakkukang, Kota Makasaar, Selasa (3/12/2019) siang.
Tak hanya itu saja, terkadang demi mendapat simpati masyarakat dan diberikan uang, Wanita berinisial M tersebut terkadang menyuruh anaknya untuk berjualan tissue dipinggir jalan.
Namun jika dirasa masih kurang, anaknya akan disuruh untuk menjadi pengemis di sebuah Mal di Makasaar.
Awalnya polisi mendapat laporan yang bermula dari video yang beredar di masyarakat mengenai penganiayaan seorang wanita terhadap bocah berusia 9 tahun.
Video yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan M memukuli putrinya yang diduga karena setoran harian mengemisnya masih kurang.
M pun sempat berkelit ketika diamankan dan dmintai keterangan mengenai video yang viral itu. M mengakui, anaknya memakai uang untuk jajan, namun setelah didalami dengan meminta keterangan dari korban fakta baru terungkap.
Bocah perempuan berusia 9 tahun itu pernah disuruh ngemis di pintu keluar sebuah mal di Makasaar.
"Jadi alibinya, anaknya (korban) memakai uang ibunya untuk jajan. Tapi kita dalami pengakuan korbannya ini pernah disuruh ngemis di pintu keluar mal," ujar Jamal.
Melansir dari Kompas.com, Bocah berinisial SR (9) tersebut selama 2 tahun terakhir jadi korban eksploitasi sang ibu.
SR pun trauma atas tindakan ibunya yang akan memukul jika dirinya pulang tanpa membawa hasil mengemis.
"Memang terlihat dari wajah dan gestur memang anak ini sudah lama dieksploitasi. Pengakuan anak juga sering dipaksa, dipukul dan dimarahi kalau tidak pergi cari uang," kata Makmur, saat diwawancara di Polsek Panakkukang, Makasaar, Selasa (3/12/2019).
Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fatur Rakhman saat merilis kasus IRT eksploitasi anak sendiri. Setiap harinya, SR mendapatkan uang sebanyak Rp 50.000 saat mengemis di pintu keluar salah satu mal di Kecamatan Panakkukang.
Yang lebih parah, hasil dari mengemis anaknya tersebut digunakan M untuk biaya arisan, dan hanya sedikit yang dibagi kepada SR untuk jajannya.
SR pun tak boleh pulang apabila mal tempat mengemis belum tutup atau belum pukul 10 malam.
"Kadang kala ini anak terlambat bangun jadi tidak pergi sekolah. Kadang pulang saat mal tutup sekitar jam 10 malam," ucap Makmur.
Tersangka M, dikenakan Pasal 88 Juncto 76 UU Nomor 35 Tahun 2014 terhadap perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
"Dan juga kita terapkan UU soal kekerasan dalam lingkup rumah tangga Pasal 45 Ayat 1 UU 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT, ancaman maksimal 10 tahun dan minimal 3 tahun penjara," jelas Jamal.
0 comments:
Post a Comment