Menjadi Korban Bully, Jari Tengah Bocah Ini Harus Diamputasi Akibat Sering Dijepit Gesper
INIKECE - Ada fakta baru tentang kasus pembullyan siswa SMPN 16, Kota Malang, yang berujung diamputasinya jari tengah korban yakni MS, pada Selasa (4/2). Fakta itu diungkapkan Wali Kota Malang Sutiaji usai rapat dengan para kepala SMPN di Balai Kota Malang, Rabu (5/2).
Sutiaji mengatakan jika inisiator dari tindak kekerasan ini adalah sahabat korban sendiri yaitu siswa berinisial IL, 12 tahun.
"IL itu teman dekatnya korban, dan orang tua korban ini juga dekat dengan IL," ucapnya kepada wartawan.
Bahkan, Sutiaji menuturkan jika IL sering berkunjung ke rumah Ariel untuk bermain. "Bahkan IL ini sering berkunjung ke rumah Ariel," jelasnya.
Sutiaji juga menceritakan kronologi kejadian memilukan itu. Menurutnya kejadian berawal saat IL bercanda atau 'guyon' saat berada di lingkungan masjid SMPN 16 Malang.
"Yang memulai itu yang IL, mungkin inisiatornya tadi IL yang niatnya guyonan," jelasnya.

Tiba-tiba beberapa anak datang mencoba mengangkat korban yang mengeluh kakinya sakit.
Namun, bukannya dibawa ke UKS, korban justru dijatuhkan hingga terguling beberapa kali di tangga depan masjid.
"Karen ini orang banyak, yang lain ini mencoba meneruskan tindakannya itu," jelasnya.

Setelah itu mengenai jari tengahnya yang harus diamputasi, dijelaskan jika korban memang sudah mengeluh sakit karena sering terjepit gesper.
Namun berkembang kabar jika ada anak yang tidak dikenal menginjak jarinya hingga harus diamputasi.
Mengetahui hal itu Wali Kota Malang mengaku kecewa dengan pihak sekolah yang tidak mau terbuka padanya.
"Sekolah ini kan keliru, masa kejadian dengan bukti yang disampaikan kemarin beda dengan kenyataan di lapangan," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment