Diketahui Bahaya Dari Vaping Yang Mematikan
INIKECE - Bahaya dari sebuah rokok sudah banyak yang mengetahuinya, dengan rokok dapat menyebab kematian. Akan tetapi dengan perkembangan zaman yang penuh dengan teknologi, telah hadir rokok elektrik tanpa menggunakan korek api untuk menghidupkan rokok yang seperti biasanya.
Vape ( rokok elektrik ) saat ini populer di kalangan anak remaja. Meski tidak menggunakan tembakau tetapi menggunakan cairan berbagai macam rasa sebagai gantinya, tetapi nyatanya vape juga tak kalah membahayakan ketimbang rokok.
Penelitian menyebutkan, satu dari enam remaja telah menjadikan vaping sebagai satu kegiatan rutin sehari-hari. Hal-hal berikut ini yang harus kalian ketahui bahaya dari Vaping yang belum banyak orang ketahui.
* Pengguna Vape Rentan Menjadi Perokok Tembakau

Banyak terjadi kesalahpahaman yang menganggap vaping adalah alternatif yang lebih sehat ketimbang rokok. Padahal ini hanya mitos belaka. Masalahnya, tak banyak yang menyadari bahwa vaping juga berisiko menyebabkan kecanduan nikotin yang sama dengan merokok.
Pada orangtua, vaping bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk membuat berhenti merokok. Namun, tidak demikian dengan remaja. Beberapa kasus menyebutkan bahwa remaja yang menggunakan vape empat kali lebih rentan menjadi perokok tembakau jika dibandingkan dengan teman-teman seusianya.
Berawal dari rasa penasaran, kebiasaan vaping akan pelan-pelan menggiringnya untuk beralih ke perokok tembakau.
* Disinyalir Adanya Kandungan Berbahaya Penyebab Kanker Paru

Meski ada produk vape yang peredarannya telah diawasi pemerintah, tetapi bukan berarti kandungan vape tidak berbahaya bagi kesehatan. Apa saja bahayanya?
- Membuat kecanduan yang akibatnya dapat merusak otak anak, terutama yang masih mengalami perkembangan.
- Beberapa perasa dan piranti pemanasnya telah terbukti mengandung logam berbahaya seperti nikel, timah dan bahan kimia lain pencetus kanker paru-paru.
* Vaping Tak Bermanfaat dan Berisiko Penyakit Jantung

Sama seperti merokok tembakau, vaping sebenarnya juga tidak memiliki manfaat apapun bagi penderitanya, selain menimbulkan efek menenangkan yang ditimbulkan oleh nikotin. Masalahnya, kemunculan vape ini dikemas menarik dengan balutan variasi rasa yang menggugah rasa ingin tahu para remaja.
Segera saja Vape menjadi populer. Tetapi sayangnya tidak dibarengi pengetahuan tentang risiko kesehatan yang menyertainya, misalnya kemungkinan terjadinya masalah terhadap kesehatan jantung di usia dini.
Mungkin bukan perkara mudah untuk melarang anak melakukan vaping di antara teman-teman sebayanya yang melakukan kegiatan yang dianggap populer ini. Namun, sebagai orangtua, penting untuk menjelaskan bahaya yang mengintai dibalik nikotin yang diam-diam tersembunyi di dalamnya.
* Cara Mencegah Anak Kecanduan Vape

Melihat anak-anak mulai tertarik vaping, orangtua harus segera bertindak. Lakukan hal ini untuk mencegah mereka kecanduan:
- Bicarakan bahaya merokok vape dan akibatnya pada tubuh anak. Bukan menakut-nakuti namun membicarakan hal ini membuat anak berpikir mana yang baik untuk dirinya sendiri.
- Alihkan perhatian ke kegiatan fisik yang disukai. Olahraga membutuhkan stamina tinggi. Dengan menghisap vape, maka stamina akan menurun dan akibatnya mereka tidak bisa berprestasi.
- Menjauhkan pergaulan dari pengguna Vape, jika orangtua dan anak ingin hidup di sehat. Tidak enaknya menghirup asap dan menyebabkan orang lain menjadi terganggu.
- Berhenti menghirup Vape. Jika orang dekat si anak pengguna vape, maka demi kepentingan anak-anak, orangtua harus berusaha menghentikan kebiasaan itu juga. Bisakah? Demi kepentingan bersama, mengapa tidak?
0 comments:
Post a Comment