Akibat Diteriaki Virus Corona, Mayat Diindramayu Tidak Ada Yang Berani Evakuasi

INIKECE - Akibat dari penyebaran virus corona tersebut banyak sekali menjadi orang ketakutan dan lebih memilih untuk menjaga diri dan jauhi orang-orang terlebih dahulu. Banyak orang sekarang lebih memilih dirumah saja.

Keajaiban Bumi Yang Belum Terpecahkan Hingga Sampai Sekarang, Menjadi Misteri Bumi

INIKECE - Bumi selalu memiliki keajaiban, hingga fenomena alam yang luar biasa, sampai ada suatu tempat dimana tidak dapat diteliti keajaiban bumi tersebut dikarena masih menjadi misteri teka-teki bagi para ilmuan.

Cerita Power Girl! Pesona Sang Gadis Jagoan

INIKECE - Suara gaduh dan teriakan terdengar dari ruangan penuh matras dengan tulisan Ruang Latihan Judo itu. Terlihat seorang gadis dengan rambut kuncir kuda sedang bergulat dengan lelaki yang memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar darinya.

Ramalan April Hari Ini Berdasarkan Zodiak, Simak Yuk!

INIKECE - Diakhir pekan ini, ramalan zodiak hari ini meminta Scorpio dan Aquarius untuk lebih peka terhadap pasangan jika tidak ingin hubungan menjadi buruk. Sementara itu, Virgo diharapkan lebih waspada karena berisiko terkan alergi. .

Romance Remaja! So I Love My Ex - Dia Bukan Lagi Si Cungkring, Part 2

INIKECE - Aluna menarik dan membuang napasnya. Ia memalingkan wajah saat melihat keberadaan Zello. Oke, Aluna memang tahu Zello kuliah di tempat yang sama dengannya, tetapi dia tidak pernah tahu bahwa Zelo ada di Fakultas Ekonomi.

Untuk Mendapat Cahaya Matahari, Kota Ini Memasang Cermin Raksasa Di Gunung!

Untuk Mendapat Cahaya Matahari, Kota Ini Memasang Cermin Raksasa Di Gunung!

INIKECE - Tinggal ditempat yang tidak memiliki matahari itu sangatlah tidak menyenangkan. Bagi mereka yang bermukim didaerah lingkar Arktik atau lingkar kutub utara Bumi, hal ini bukanlah sesuatu yang baru.

Salah satu negara yang jarang mendapat sinar matahari itu adalah Norwegia. Namun, di Norwegia sendiri, rupanya ada kota yang jauh lebih susah untuk mendapat sinar dibandingkan kota-kota lainnya.

Dikutip dari laman Boredpanda, kota yang bernama Rjukan tersebut rupanya tak pernah mendapat cahaya matahari langsung selama September hingga Maret.

Selain karena letaknya yang di lingkar Arktik, hal ini dikarenakan Kota Rjukan dikelilingi pengunungan yang menghalangi cahaya matahari,

Akibatnya, sebagian besar warga Rjukan pun sebenarnya sudah terbiasa untuk hidup dalam gelap.


Meski begitu, bukan berarti warga kota Rjukan tidak menginginkan cahaya matahari. Bahkan, sejak tahun 1913 silam, pendiri kota Rjukan sudah punya ide untuk memasang cermin raksasa agar mendapat cahaya matahari.


Sayangnya, ide ini baru terlaksana di tahun 2013 lalu dan memakan biaya hingga 5 juta Norwegia Krone atau setara dengan Rp 8,3 miliar.

Awalnya, keberadaan cermin yang dipasang 450 meter di atas kota ini pun sempat dikritik dan dituduh menghambur-hamburkan uang.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang mengganggap ide unik ini bisa digunakan untuk mepromosikan Rjukan sebagai tempat wisata.

Seliain itu, warga Rjukan pun mengaku bahwa keberadaan sinar matahari buatan itu membuat mereka merasa lebih baik.

"Kau tidak memikirkannya (hidup dalam gelap). Tapi ini.. ini menghangatkan. Bukan hanya secara fisik, namun juga mental," ujar salah satu warga.

Perlu diketahui, sinar matahari memang dapat memberikan pengaruh bagi kesehatan fisik, jiwa dan suasana hati seseorang.

Sehingga, tak heran jika Rjukan pun rela menghabiskan uang miliaran demi secercah cahaya matahari yang menerangi kota mereka.

Bosan? Berbagi Cerita Ramadan, Mbah Yam

Bosan? Berbagi Cerita Ramadan, Mbah Yam

INIKECE - Cerita yanng mengisahkan tentang Mbah Yam di bulan Ramadan ini. "Ndi, ayo, bangun! Kita harus ke masjid pendukuhan sekarang, siapin acara buka!" seru Bayu sambil menggoyang-goyangkan tubuh Andi yang terlihat pulas di atas kursi panjang.

"Hmmm...." Andi bangun dengan malas. Matanya masih setengah terpejam.

Bayu selaku ketua kelompok KKN hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kemalasan Andi. "Jangan sampe Pak Hartono liat kamu tidur siang kayak gini, Ndi, bisa-bisa kamu beneran dilaporin ke kampus."

Mendengar nama "Pak Hartono", Andi langsung terperanjat terbangun. Pak Hartono adalah induk semang kelompok KKN 67 yang berasal dari salah satu universitas di Kota Yogyakarta, sekaligus kepala sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di pedukuhan tempat mereka melaksanakan KKN. 

Beliau berwatak keras, membuat para mahasiswa KKN menjadi segan bahkan takut padanya, terutama Andi. Sikap ceroboh Andi membuat ia dalam pengawas ketat Pak Hartono. Sedikit lagi kesalahan yang dibuat Andi, sepertinya Pak Hartono akan segera mengambil telepon dan menghubungi pihak kampus.

Meski merasa tidak nyaman karena harus tinggal satu atap dengan Pak Hartono, namun Andi memiliki satu alasan kuat mengapa dia suka tinggal di rumah tersebut. Aisyah. Anak gadis semata wayang Pak Hartono yang masih seusia dengan Andi. Wajah manis dan sifat baik hatinya itu langsung menarik perhatian Andi sejak hari pertama KNN.

Mungkin karena itu juga, Pak Hartono jadi semakin ketat memperhatikan gerak-gerik merek. Sebisa mungkin, Pak Hartono tidak akan membiarkan Aisyah untuk terlalu dekat dengan Andi.

"Ayo, teman-teman yang lain udah pada siap berangkat ke masjid," kata Bayu lagi sambil beranjak pergi. "Kalau kamu beruntung, mungkin kamu bisa bertemu dengan Aisyah di sana."

Andi pun langsung tersenyum mendengarnya. Sambil bersenandung riang, dia mencuci muka dan menyusul teman-temannya yang sedang menunggu di teras.

***

Azan magrib berkumandang dengan merdu. Sejenak, suasana masjid di pendukuhan menjadi sedikit riuh dengan suara denting gelas dan gelak tawa, lalu dilanjutkan dengan suasana khusyuk pada saat menunaikan salat magrib. Setelah selesai salat berjamaah, anggota kelompok KKN berkumpul untuk membicarakan angenda mereka selanjutnya.

"Sekarang, kita ke rumah Kepala Dukuh sebentar. Kita diundang ke sana buat makan malem, sekalian mau diskusi tentang acara pengolahan bahan baku talas besok. Nanti akan ada Pak Hartono dan beberapa orang penting pendukuhan juga yang akan dateng. Sepertinya nggak bakalan lama, karena kita udah harus selesai sebelum isya. Rumah Kepala Dukuh juga dekat sini," jelas Bayu.

Semua anggota kelompok menganggukkan kepala tanda setuju, namun perhatian Andi justru tertuju pada Aisyah yang sedang bersiap pulang dari masjid. Mumpung Pak Hartono mau ke rumah Kepala Dukuh, maka ini saat yang tepat untuk mengantarkan Aisyah pulang, pikir Andi.

"Bay, aku izin sebentar buat pulang ke rumah induk semang, ya. Perutku mendadak sakit," kata Andi sambil memegang perutnya yang sebenarnya baik-baik saja.

Bayu dan beberapa temannya menghela napas panjang. "Ya udah, tapi kalau bisa, jangan lama-lama, ya Ndi. Nanti langsung nyusul ke rumah Kepala Dukuh. Tapi, nggak apa-apa kamu jalan sendirian pulang ke rumah? Tau sendiri, 'kan, jalanan di sini gelap banget kala malem karena belum ada lampu jalan."

Andi mengangguk mantap sambil memeperlihatkan senter yang dibawanya. "Tenang aja, aku bawa senter, kok."

Sedetik setelah mendapat izin dari Bayu dan teman-temannya yang lain, Andi langsung melesat menyusul Aisyah yang sudah berjalan sampai pintu gerbang masjid.

"Hai, Aisyah. Mau pulang?" tanya Andi dengan sedikit terengah.

Aisyah cukup terkejut melihat Andi yang tiba-tiba berada di sampingnya, tapi, dengan cepat, Aisyah langsung mengubah raut wajah terkejutnya dengan senyum yang manis. "Aku mau ke sekolah PAUD sebentar, ada barang yang tertinggal di sana."

"Malem-malem gini? Memang nggak bisa diambil besok aja?"

Aisyah menggeleng. "Nggak bisa, aku perlu barang itu untuk mempersiapkan kegiatan di PAUD besok pagi."

"Aku anter, ya? Bahaya, lho, jalan sendirian pas udah gelap begini."

Aisyah kembali menggeleng pelan. "Nggak usah, terima kasih. Aku udah biasa, kok, jalan sendirian di sini. Warga disini juga baik-baik semua, nggak mungkin ada yang berniat jahat."

"Tetap aja, nggak baik perempuan jalan sendirian malem-malem," kata Andi sambil tetap berusaha menyamakan irama langkahnya dengan Aisyah.

"Tapi, bukannya kamu ada kegiatan sama teman-teman kelompok KKN-mu?" tanya Aisyah sambil menengok ke arah kelompok KKN 67 yang sedang berjalan menuju rumah Kepala Dukuh.

"Nggak apa-apa, aku udah minta ijin sebentar."

Karena Andi terus kukuh untuk menemaninya berjalan kaki ke sekolah PAUD, akhirnya Aisyah pun mengalah. Mereka berdua berjalan bersama menembus gelapnya malam.

Sesampainya di sekolah PAUD, Aisyah dengan cekatan membukan pintu ruang guru, sementara Andi menunggu di luar. Sekolah PAUD ini serem juga kalau malem, pikir Andi. Biasanya, Andi dan teman-temannya hanya mengunjungi sekolah PAUD di pagi hari, saat sekolah ini ramai akan anak-anak dan para orang tua yang mengantar. 

Suasana terasa berbeda kalau gelap dan sepi seperti ini. Apalagi, sekolah PAUD ini dikelilingi oleh kebun dan pepohonan yang cukup lebat. Suara gemerisik dedaunan yang tertiup angin malam membuat suasana menjadi semakin mencekam.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah yang cukup jelas di balik pepohonan. Andi langsung menoleh secepat kilat. Dia mengarahkan cahaya senternya ke popohonan sekitar, namun dia tidak melihat siapa pun. Perlahan, bulu kuduk Andi mulai berdiri, badannya mulai gemetar ketakutan. Tidak mungkin dia memanggil Aisyah untuk segera kembali, bisa-bisa jatuh harga dirinya sebagai pria pemberani.

Tak lama, akhirnya Aisyah keluar dari ruang guru sambil membawa tas berisi barang yang cukup besar. "Maaf, ya, menunggu lama." kata Aisyah sambil mengunci pintu ruang guru.

"Nggak apa-apa, Aisyah. Ayo, kita cepat pulang," kata Andi dengan suara sedikit gemetar.

"Ayo," kata Aisyah sambil berjalan menuju pintu keluar PAUD.

Saat Andi mengarahkan senternya ke arah depan, dia melihat sosok seorang nenek yang berdiri tidak jauh dari mereka. Rambutnya putih dan wajahnya tampak menyeramkan karena sebagian tertutupi oleh bekas luka bakar. Nenek itu memandang ke arah Andi dengan tatapan tajam. Kontan, Andi berteriak sekuat tenaga.

"AAAAAAAAA, HAAAAANTUUUUU!!!!"

Belum sempat Aisyah mencerna apa yang sedang terjadi, Andi langusng menarik tangan Aisyah." Ayo, lari, Aisyah! Lari!" seru Andi sambil berlari kencang.

Aisyah yang kebingungan hanya bisa mengikuti Andi yang berlari. Lam-lama, tangannya mulai sakit karena ditarik Andi, kakinya juga mulai lelah berlari, namun Andi seperti tidak menghiraukan seruan Aisyah untuk berhenti. Andi yang ketakutan setengah mati terus berlali dengan satu tujuan di pikirannya: rumah Kepala Dukuh, tempat di mana teman-temannya sedang berkumpul! Begitu di halaman rumah Kepala Dukuh, kehadiran Andi dan Aisyah langsung disadari oleh Bayu yang duduk di dekat pintu.

"Andi, ada apa?" tanya Bayu yang keheranan.

"Ada hantu di sekolah PAUD, Bay!" jawab Adni sambil berusaha mengatur napasnya yang tidak beraturan. "Hantu nenek-nenek. Mukanya hampir penuh sama luka bakar."

"Hanti? PAUD? Kamu ke sekolah PAUD? Katanya tadi ijin sakit perut?" Bayu jadi semakin bingung.

Andi terdiam karena tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya bisa pura-pura batuk sambil berharap agar Bayu bisa segera melupakan pertanyaannya barusan.

"Sepertinya kamu salah liat, Ndi," sahut Aisyah pelan. "Mungkin yang kamu lihat itu Mbah Yam, bukan hantu."

"Ada apa ini?" Tiba-tiba terdengar suara berat yang menggelegar, suara milik Pak Hartono yang tampak murka. "Ngapain kalian malem-malem berdua? GANDENGAN TANGAN LAGI!"

Spontan, Aisyah langsung menarik tangannya dari genggaman tangan Andi. Dia merasa malu sekali. Tidak butuh waktu lebih tiga detik bagi Aisyah untuk pamit pulang ke rumah. Andi hanya bisa terdiam di tengah-tengah kekacauan ini.

Kalau masuk ke rumah Pak Dukuh, pasti dimarahi oleh semua orang yang berada di dalam sana. Kalau berjalan pulang menyusul Aisyah, sudah pasti juga akan dilempari sandal ramai-ramai. Mungkin lebih baik kalau gali liang kubur sendiri saja di sini, pikir Andi pasrah.

***

Sebagai hukuman karena telah berbohong pada ketua dan seluruh teman kelompok KKN-nya, Andi disuruh menyebar undangan pertemuan ke rumah-rumah warga sendirian. Tentunya cukup melelahkan, apalagi sedang puasa seperti ini. 

Beruntung, Bayu masih mau meminjamkan sepeda motornya kepada Andi. Di tengah perjalanan pulang, Andi melihat seorang nenek yang sedang berjalan sendiri. Dia tampak kesulitan berjalan karena tubuhnya yang bongkok dan tas belajannya yang tampak berat. Mungkin dia butuh tumpangan, kata Andi dalam hati. Dia pun langsung mengendarai motornya pelan ke arah nenek tersebut.

"Nek, nenek butuh tumpangan?" tanya Andi.

Namun, nenek itu tidak menjawab. Dia tetap berjalan memunggungi Andi. Andi pun mengarahkan motornya agar dapat melaju sejajar dengan nenek tersebut.

"Nek, mau kemana? Sini, saya antar," tanya Andi lagi, kini dengan nada suara yang lebih tinggi agar nenek itu dapat mendengarnya.

Begitu nenek itu menoleh, Andi hampir jantungan melihat wajahnya. Laju motornya sampai oleng. Nenek itu adalah nenek yang dia lihat semalam! Sebagian wajahnya memang benar tertutupi oleh bekas luka bakar. Andi langsung melihat kaki nenek tersebut.

Kakinya menapak, dia juga punya bayangan. Benar kata Aisyah, dia bukan hantu. Hampir saja Andi tancap gas dan pergi sejauh mungkin!

"Kamu benar mau antar Mbah?" tanya nenek itu dengan suara yang lirih.

Andi mengangguk dengan kikuk. Dengan bantuan Andi, nenek itu duduk di atas motor dan memangku tas belanjanya. Mereka melaju pelan menuju rumah si nenek. Ternyata, rumahnya tidak jauh dari sekolah PAUD. Andi pun membantu membawakan tas belanja si nenek ke dalam rumahnya yang mungil. Andi sempat melihat ada pisang, tepung, dan telur di dalam tas belanja tersebut.

Begitu pintu dibuka, Andi bisa mecium aroma kue yang sangat wangi, seperti aroma kue yang baru saja selesai dipanggang. Perut kosongnya langsung bergetar saat mencium aroma kue tersebut.

"Silahkan masuk," kata nenek itu ramah. "Terima kasih sudah mengantar Mbah pulang."

"Sama-sama, Nek. Maaf semalam saya.."

"Tidak apa-apa," potong sang nenek sambil tersenyum. "Pasti kaget melihat Mbah berdiri sendirian malam-malam. Sebenarnya, kemarin itu Mbah sedang mau jalan ke masjid untuk salat tarawih. Mbah heran, kok, ada orang di sekolah malam-malam. Makanya, Mbah berhenti sebentar untuk melihat kalian."

"Oh..." Andi hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggaruk lehernya. "Maaf, ya, Nek."

"Panggil saja Mbah Yam," sahut Mbah Yam sambil duduk di kursi. "Kamu salah satu mahasiswa yang sedang KKN di sini, kan?"

"Eh, iya, Mbah. Nama saya Andi," jawab Andi sambil menarik salah satu kursi agar dia bisa duduk tidak terlalu jauh dari Mbah Yam. Dia melihat ke sekeliling, rumah ini tampak sepi dan tidak ada banyak perabot. Andi justru melihat bertoples-toples kue di salah satu sudut rumah. "Mbah tinggal sendiri di sini?"

Mbah Yam menghela napas sebelum menjawab pertanyaan tersebut. "Iya, Mbah tinggal sendiri di sini. Dulu, ini rumah orang tua Mbah. Tapi, saat Mbah menikah lima puluh tahun yang lalu, Mbah ikut suami Mbah tinggal di Kota Jogja. Belum lama Mbah kembali tinggal di sini untuk mengurus rumah warisan ini dan berjualan keripik pisang."

"Sekarang, suami dan anak-anak Mbah masih tinggal di Kota Jogja? Atau bagaimana?"

Mbah Yam menggeleng pelan. "Suami Mbah sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena kecelakaan kebarakan. Kami tidak punya anak. Makanya, Mbah senang sekali saat tau kalau ada sekolah PAUD yang didirikan di dekat sini. Bahagia rasanya saat melihat anak-anak kecil itu bermain."

Andi terdiam mendengarnya. Saat dia melihat mata Mbah Yam, terlihat jelas kedua matanya berbinar saat bercerita tentang anak-anak kecil sekolah PAUD.

"Sebenarnya, Mbah sering membuat kue untuk anak-anak di sekolah PAUD itu..."

"Oh, jadi itu sebabnya ada banyak kue disini? Kenapa nggak dibawa aja ke sekolah, Mbah? Anak-anak itu pasti senang kalau dapat kue. Apa Mbah Yam butuh bantuan untuk membawakan kue-kue ini ke sekolah?" tanya Andi dengan semangat.

Mbah Yam terdiam sebentar sebelum menjawab. "Bukan itu. Anak-anak justru takut kalau melihat Mbah. Mbah pernah ke sekolah PAUD untuk membawakan kue, namun anak-anak yang melihat Mbah justru menangis ketakutan. Orang tua dan guru-guru mereka jadi kurang suka kalau melihat Mbah. Kepala sekolah PAUD juga sampai melarang Mbah untuk datang lagi."

Perlahan, sinar mata Mbah Yam mulai redup. Andi mulai memahami kesedihan yang dirasakan oleh Mbah Yam. Meski semalam dia juga ketakutan saat pertama kali melihat Mbah Yam, namun kini, Andi dapat melihat ketulusan dan kejujuran di dalam diri Mbah Yam.

Mbah Yam adalah sosok yang sangat baik dan lembut, semua orang di pendukuhan ini harus bisa mengenal dia dengan baik lagi, tekad Andi dalam hati,

"Mbah, nanti saya bantu Mbah agar bisa berkunjung ke sekolah PAUD, ya," tawar Andi.

Mbah Yam terkekeh pelan mendengarnya. "Terima kasih, Nak Andi. Tapi, tidak usah repot-repot. Pasti akan susah sekali. Tidak apa-apa, dari rumah ini saja Mbah sudah bisa mendengar anak-anak itu tertawa kalau pagi. Dengan begitu saja, Mbah sudah senang sekali."

"Nanti saya akan coba, ya, Mbah. Semoga bisa," kata Andi. "Sebelum saya pulang, boleh saya minta kue bikinan Mbah?"

" Ya, ya, boleh. Silahkah ambil yang mana saja. Nanti dimakan, ya kalau sudah buka puasa,."

Setelah mengambil salah satu toples berisi kue, Andi pamit pulang. Meski dirinya tidak yakin dengan apa yang akan dia lakukan, setidaknya dia akan berusaha. Demi Mbah Yam.

***

Sore keli ini, kelompok KKN dan Pak Hartono sekeluarga berbuka puasa di rumah. Setelah berbuka puasa dengan kurma dan segelas teh hangat, Andi memberanikan diri untuk memberikan setoples kue dari Mbah Yam kepada Pak Hartono.

"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba kasih saya kue? Mau gandeng tangan anak saya lagi?" tanya Pak Hartono dengan nada tajam.

Aisyah yang duduk tidak jauh dari ayahnya hanya bisa menunduk malu. Dia juga tidak mengerti mengapa Andi masih mau mendekati ayahnya dengan cara seperti itu. Jelas-jelas dari awal, ayahnya tdaik menyukai Andi.

"Nggak ada maksud apa-apa, Pak. Saya bener-benar tulus menawarkan karena kue ini enak. Bapak harus coba," kata Andi, berusaha meyakinkan.

Meski masih curiga, namun Pak Hartono sedikit tergiur dengan aroma wangi dari kue yang ditawarkan. Dia pun mengambil satu keping dan memakannya dengan perlahan.

Rasa tak bisa berbohong. Pak Hartono mengakui kalau rasa kue itu enak. Beliau bahkan mengambil beberapa keping lagi. Setelah beliau menghabiskan beberapa keping, Andi baru menjelaskan bahwa kue itu adalah bikinan Mbah Yam yang tadinya ditujukan untuk anak-anak PAUD. Andi juga menceritakan bagimana tulusnya Mbah Yam mencintai anak-anak kecil.

"Saya mohon kemurahan hati Bapak untuk menerima Mbah Yam di sekolah PAUD, walau hanya satu kali," kata Andi sungguh-sungguh.

"Bagaimana saya tau kalau dia tidak akan membuat anak-anak didik saya menangis? Dulu dia sempat datang ke sekolah, malah bikin kacau suasana!" seru Pak Hartono.

Andi terdiam mendengarnya. Dia seakan kehabisan kata-kata untuk membela Mbah Yam.

"Yah, nanti Aisyah bantu menengkan anak-anak kalau mereka mulai ketakutan," sahut Aisyah tiba-tiba.

Pak Hartono, Andi, dan semua anggota kelompok KKN yang hanya bisa menonton dari belakang itu tampak terkejut saat melihat Aisyah mendukung Andi. Mendengar dukungan dari anaknya sendiri, Pak Hartono tidak bisa berbuat banyak.

"Baik, hanya satu kali! Besok pagi, kita bawa Mbah Yam ke sekolah. Tapi, kalau ada satu saja anak yang menangis karena Mbah Yam, saya tidak bisa menerima kehadirannya kembali di sekolah!" ptus Pak Hartono.

Andi tampak senang sekaligus tidak percaya mendengar kata-kata itu meluncur dari mulut Pak Hartono. Andi langsung melempar senyum ke arah Aisyah dan mengucapkan terima kasih melalui senyumannya itu.

***

"Selamat pagi, adik-adik!" sapa Andi dengan ceria saat membuka kelas di sekolah PAUD keesokan harinya. "Hari ini, kita kedatangan nenek yang sangat istimwa. Dia membawa banyak kue dan cerita untuk kita semua. Angkat tangan akalu kalian mau dapet kue!"

Semua anak pun mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi. Andi senang melihat permulaan yang baik ini.

"Tapi, kalau sudah dapat kue, janji kalian nggak boleh nakal atau nangis, ya. Nah, sekarang kita panggil nenek istimewa kita buat masuk ke dalam kelas. Yuk, kita panggil namanya. Mbah Yam! Mbah Yam!" seru Andi.

Anak-anak pun mulai mengikuti Andi untuk memanggil Mbah Yam. Tak lama, teman-teman kelompok Andi datang membawa toples berisi kue. Menyusul di belakanganya, tampak Aisyah menuntun Mbah Yam yang memaki masker wajah masuk ke dalam kelas. Semua yang berada di dalam ruangan kelas langsung terpana melihat banyaknya kue dan sosok Mbah Yam.

Khusus di pagi hari ini, Mbah Yam diberi kesempatan untuk menceritakan dongen di depan anak-anak PAUD. Tidak butuh waktu lama bagi anak-anak untuk merasa terhibur dengan kehadiran Mbah Yam. Mereka bahkan tidak segan lagi untuk duduk berdekatan dengan Mbah Yam. Saat hendak pulang, ada seorang anak yang tak sengaja menarik masker wajah Mbah Yam hingga terlpepas. Sontak Andi, Aisyah, dan teman-temannya yang lain terkejut melihatnya.

Jangan sampai ada yang menangis, jangan sampai ada yang menangis, Andi dan Aisyah berdoa dalam hati.

Namun, ketegangan mereka tiba-tiba pecah saat melihat Mbah Yam mulai terkekeh. Suara tawanya yang lucu justru membuat anak-anak itu tergelak. Tatapan matanya yang penuh cinta berhasil mendamaikan suasana. Semua anak yang berada di dalam kelas jadi semakin menyukai sosok Mbah Yam. Andi melihat ke sekeliling, namak semua orang, termasuk para orang tua, guru, dan Pak Hartono dapat menerima kehadiran Mbah Yam.

Untuk pertama kalinya sejak melaksanakan KKN, Andi merasakan harmoni yang nyata di pendukuhan ini, dimana tidak ada lagi jarak antara yang tua dan muda, tidak ada lagi ketakutan dan prasangka antara satu sama lain. Semuanya bergabung dalam satu kebahagiana yang sama.

***

Sebelum tidur, Andi membuka buku laporan KKN pribadinya. Perlahan, dia mulai menulis :

Hari ini, saya mneyadari pentingnya membuka kesempatan dan hati kepada orang lain, bahkan kepada orang yang tidak kita kenal sekali pun. Hati tidak akan pernah damai bilan kita terus menutup diri. Lebih dari itu, tidak akan ada yang namanya "Harmoni" bila kita terus berburuk sangka kepada orang lain. Bukankah kita juga butuh kesempatan yang sama untuk menunjukkan rasa cinta kita?

Seorang Wanita Yang Belum Menikah, Tergolong Orang Paling Bahagia

Seorang Wanita Yang Belum Menikah, Tergolong Orang Paling Bahagia

INIKECE - Tak perlu sedih bila belum menemukan pujaan hati, kalian harus tau. Wanita single yang belum memiliki pasangan atau menikah adalah wanita yang sangat bahagia. Sebab menurut studi, wanita yang belum memiliki pasangan atau menikah adalah termasuk orang paling bahagia.

Mereka juga lebih mungkin hidup lebih lama daipada rekan-rekan mereka yang sudah menikah dan membesarkan anak, kata Paul Dolan, profesor ilmu perilaku dari London School of Economics.

"Subkelompok populasi yang paling sehat dan paling bahagia adalah wanita yang belum pernah menikah atau memiliki anak," ujar Paul.

Paul Dolan menganalisis data dari American Time Use Survey (ATUS), menemukan bahwa orang yang menikah mengatakan mereka secara keseluruhan lebih bahagia, tetapi hanya ketika pasangan mereka berada dalam jangkauan.

"Orang yang sudah menikah lebih bahagia daripada subkelompok populasi lainnya, tetapi hanya ketika pasangan mereka ada di ruangan ketika mereka ditanya seberapa bahagia mereka. Ketika itu tidak ada, mereka sangat sengsara," kata Paul Dolan di Hayy Festival di Wales, Minggu (26/05/2019).

Hal itu menunjukkan bahwa penanda tradisional yang digunakan untuk mengukur kesuksesan, yakni menikah dan membesarkan anak tak berkorelasi dengan kebahagiaan.


Menurut Paul Dolan, dalam hal pernikahan, pria lebih diuntungkan. "Pria yang sudah menikah mengamil risiko yang lebih sedikit dan 'tenang' dan karenanya lebih sehat daripada pasangan lajang mereka," ujarnya.

Disisi lain, wanita tidak memiliki manfaat yang sama. Kesehatan wanita sebagian besar tidak terpengaruh oleh perkawinan, tetapi wanita setengah baya yang sudah menikah melaporkan lebih banyak masalah mental dan fisik daripada yang lanajng.

Jadi jika kamu termasuk wanita belum menikah, jangan panik, ya! Termasuk orang paling bahagia di dunia lho.

Suntuk Dan Bosan? Baca Cerita Ramadan Puisi Larissa

Suntuk Dan Bosan? Baca Cerita Ramadan Puisi Larissa

INIKECE - Tak terasa, tahun pertamaku di SMA ini sudah hampir berlalu. Aku tiba di bulan dimana hampir seluruh siswa sibuk menuntaskan nilai untuk kenaikan kelas. Alhamdulillah, nilai-nilaiku tidak ada yang perlu diperbaiki sehingga di hari terakhir ini, aku tinggal tidur di kelas menunggu teman-temanku datang dan meminta bantuanku.

"Farah, soal yang ini gimana caranya, ya?" Evi menghampiriku.

"Oh, yang ini..."

Baru saja aku mulai menjelaskan, tiba-tiba seseorang menabrak mejaku dan menjatuhkan seluruh barang-barangku.

"Ah, maaf, aku buru-buru..."

Orang itu menunduk sebentar, kemudian bergegas keluar kelas dengan tas yang ditentengnya.

"Apa-apaan, sih?! Udah jatohin main pergi saja! Bantu ambil kek!"Seru Evi, membuat semua orang menengok ke arahnya. Aku menghela napas, memunguti alat tulisku yang berserakan.

Emangnya udah boleh pulang ya? Kok, dia bawa tas keluar sih? Dasar ansos... Teman-temanku yang lain mulai berbisik-bisik.

"Sudah, sudah. Nggak apa-apa. Ini hari pertama Ramadan, jangan marah-marah, apalagi ngegosip. Nanti puasanya batal, lho," ucapku yang sebenarnya sedikit kesal dengan sikap Larissa. Mereka pun berhenti mencaci Larissa dan kembali sibuk dengan tugas masing-masing.

Akhisnya, bel pulang berbunyi. Aku yang sudah tidak sabar ingin merebahkan diri di kasur, hampir mengumpat begitu wali kelasku meminta petugas-petugas piket hari ini membersihkan kelas. Aku makin mengelus dada begitu mengetahui petugas lainnya sudah kabur.

Aku sedang membersihkan meja di pojok kiri belakang, ketika mataku tertumbuk pada puisi di setumpuk kertas.

Bulan suci kini diiringi sunyi

Sepiring nasi disiapkan sendiri

Canda tawa di atas meja telah berganti

Kenangan ini sungguh menusuk hati

"Sepertinya puisi ini baru ditulis hari ini," batinku. Aku mengingat-ingat siapa yang menduduki bangku itu hari ini.

"Hmm... Larissa?"

Aku membalik kertas lainnya. Kali ini, yang kutemukan bukanlah tulisan. Melainkan sebuah gambar yang kuyakini sebagai dirinya dengan seorang wanita tua di sebuah taman rumah sakit.

Aku melirik jam dinding. Pukul dua lewat lima menit. Aku bergegas mengambil kertas-kertas yang tersisa di kolong meja Larissa dan memasukkannya ke dalam tas. Kemudian, aku segera memesan ojek online ke tempat yang digambar oleh Larissa, aku tahu itu pekarangan Rumah Sakit Juanda.

Aku tidak tahu mengapa aku ingin mendatangi tempat ini. Aku hnya teringat wajah Larissa yang panik dan ingin menemuinya.

Aku mengitari taman yang digambar Larissa di kertas tersebut, namun Larissa sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya. Aku pun duduk di salah satu bangku panjang dibawah pohon rindang. Aku memutuskan untuk melihat karya-karya Larissa lainnya, berharap mendapat petunjuk lain untuk menemukan Larissa.

Ketika cita-cita sudah tak sejalan dengan cara

Sedangkan logika tertutup atas nama asmara

Hendak meluruskan beliau yang salah

Apa daya yang kubisa selain kalah

Aku benar-benar tidak mengerti makna pusis ini, namun aku kembali merasakan kesedihan Larissa ketika menuliskan puisi ini. Aku membalikkan kertas tersebut, kemudian aku menemukan sebaris tulisan kecil di pojok kertas.

Mamah, maafkan aku. Cepat sembuh.

"Pasti ia datang untuk mengunjungi ibunya," aku mengeluarkan buku kecilku. Sebagai skretaris, aku menyimpan seluruh data siswa di kelasku, termasuk nama orangtua mereka. Ketemu. aku pun bergegas menghampiri resepsionis.

Aku tak bisa menyembunyikan rasa terkejutku saat resepionis menyebutkan sebuah ruangan. Aku bergegas menuju tempat yang ditunjuknya dan menemukan Larissa yang terduduk sendiri dengan mata sembap.

"Larissa.."

"Farah? Kenapa kamu disini?" Larissa terlihat terkejut melihatku. "Ah, untuk yang tadi, aku minta ma.."

"Nggak, nggak apa-apa, sungguh," potongku. "Bagaimana keadaan ibumu?" Tanyaku pelan. Larissa terdiam. "Tidak usdah dijawan kalau tidak ingin cerita."

"Nggak apa-apa. Santai saja ngomongnya, nggak sudah kaku. Kayaknya aku juga butuh teman cerita," Larissa tersenyum tipis.

"Mamaku kena meningitis, nggak bisa ngajar lagi, padahal dia dosen yang cukup aktif di kampus. Beliau dirawat terus. Sementara Papaku malah memilih menikah lagi. Kesel sih."

Larissa menunduk. Aku bingung harus bilang aoa.

"Sudah dua tahun ini, aku melewati Ramadan sama Mama. Kadang-kadang di rumah sakit, kadang-kadang di rumah. Aku paling suka Ramadan ini, karena ku punya banyak wakti buat nemenim Mama. Masaki sahur, baca Alquran bareng, cerita-cerita, sampai buka bareng, aku yang selalu masakin."

Aku merinding mendengarnya.

"Kalau di luar Ramadan waktuku sering habis untuk cari uang juga. Aku suka bantu-bantu tetangga beresih rumah. Jadi aku nggak perlu minta uang lagi  untuk jajan."

"Kamu nggak kontakan lagi sama Papamu?"

"Papa cuma ngontak buat biaya rumah sakit. Beliau bilang minta kalau butuh, tapi aku nggak mau."

Ada nada sedih dalam suaranya, membuatku menyesal bertanya. Aku terdiam, bingung harus merespons apa. 

"Aku kangen Ramadan bersama mereka berdua. Mama suka jewer kuping kalau sulit bangun saat sahur. Mama juga suka ngajak tahajud bareng, sekaligus cerita-cerita setelahnya. Semenjak Mam sakit, nggak bisa lagi," ujar Larissa.

"Aku berharap Ramadan ini masih bisa terus bersama Mama. Tapi aku juga lelah, ngeliat Mama nggak sembuh-sembuh dan menderita," lanjutnya.

"Allah SWT tahu yang terbaik untuk kalian, Ris. Tetaplah berdoa dan jangan putus asa. Mamamu pasti bisa sembuh, Ris."

"Mama udah nggak ada, Far"

"Hah?"

"Operasinya gagal."

"Mama minta aku jenguk sebelum operasi. Aku tahu itu adalah kesemaptan terakhirku mendengar nasihatnya, menikmati senyum indahnya, dan memeluknya erat."

"Papamu di mana?"

"Lagi di jalan menuju ke sini, bersama keluarganya, Dari Jakarta"

"Lalu kamu bakal ikut papamu nanti? Kamu bakal pindah?" Aku benar-benar tidak dapat menyembunyikan penasaranku.

"Iya. Berita baik untuk kalian semua, pembenci Larissa Andaristi yang ansos, gak punya malu, dan gak solid karena gak pernah ikutan acara kelas." Larissa tersenyum pahit.
"Pesan terakhir Mama adalah agar aku ikut tinggal di Jakarta sama Papa, capai cita-cita jadi penulis, dan minta maaf kepada semua orang yang membenciku."

Larissa menggenggam tanganku, "Farah, bisa tolong sampaikan puisi ini besok di depan kelas?"

===

Jakarta, satu tahun kemudian.

"Assalamualaikum," aku mengetuk pintu rumah berwarna biru muda tersebut. Seorang pria separuh baya membukakan pintu. "Waalaikumsalam. Silahkan masuk, Larissa sedang menyiapkan takjil di dapur."

Aku dan teman-teman memasuki ruang makan yang luas itu dan menata makanan yang dibeli di perjalanan tadi sepelan mungkin agar tidak terdengar oleh Larissa. Tak lama kemudian, terdengar kumandang azan dari masjid sebelah.

"Larissa, sudah azan," panggil ibu tirinya lembut.

Terdengar langkah Larissa menuju ruang makan. Ia membawa nampan berisi semangkuk besar es buah. Alangkah terkejutnya ia begitu melihat siapa saja yang berada di ruang makan keluarga barunya itu.

"Larissa, maafkan kami!" Seluruh siswa kelas 10-D yang duduk melingkari meja yang luas itu menyambut Larissa.

"Kenapa bisa begini..." Larissa meletakkan mangkuk es buah itu di meja, kemudian menatap mataku dan kubalas dengan kedipan. Ketua kelas kami, Arya, memberikan sebuah buku yang kami buat bersama-sama.

"Ini ap?"

"Baca aja nanti," jawabku penuh rahasia.

"Semoga dengan ini kamu memaafkan kami ya." ucap Evi.

"Kami tidak tahu keadaanmu, dan kami amat menyesal," tutur Alia.

"Tiap halamannya ada puisi buatan kamu untukmu sebagai permintaan maaf. Semoga bisa menginspirasimu untuk menjadi penulis hebat ya!" Tambah Arya.

Larissa tersenyum. Ia teringat nasihat Mamanya yang kini telah di surga.

Komunikasi adalah kunci terbaik untuk kesalahpahaman. Tidak perlu memaksakan diri untuk menjelaskannya dengan lisan. Tulislah apa yang ingin kamu ungkapkan dengan tulus, mereka yang berilmu tentunya akan mengerti keadaanmu, serta memaafkanmu.

Memiliki Bau Tak Sedap Pada Kaki, Tips Menghilangkan Bau Kaki

Memiliki Bau Tak Sedap Pada Kaki, Tips Menghilangkan Bau Kaki

INIKECE - Memiliki bau tak sedap badan bagian tubuh terutama pada kaki sangatlah membuat orang tidak percaya diri. Memiliki bau kaki terdapat banyak faktor yang menyebabkan bau kaki diantaranya adalah hormon, kurangnya menjaga kebersihan sepatu, dan menggunakan sepatu atau kaus kaki yang lembap merupakan hal yang seringkali terjadi.

Buat kamu yang sedang mengalami masalah bau kaki, pastinya kamu tak ingin orang-orang disekitarmu menjadi terganggu kan? Untuk itu, simak yuk beberapa cara menghilangkan bau kaki tak sedap tersebut.

1. Merendam Dengan Air Garam


Kandungan antiseptik pada garam kaki dapat menjadi perawatan untuk menghilangkan bau kaki tak sedap yang sangat mudah untuk kamu lakukan. Cukup campurkan garam kaki dengan air hangat, kemudian rendam kakimu selama 20 menit agar hasilnya maksimal.

2. Menggunakan Sabun Antibakteri


Mungkin banyak yang berpikir bahwa sabun yang memiliki harum yang cukup kuat dapat menghilangkan bau kaki tak sedap.

Namun, nyatanya, sabun antiseptiklah yang dapat bekerja menghilangkan bau kaki tak sedap. Untuk  itu pilihlah sabun antiseptik untuk menjadi sabun mandi sehari-harimu.


3. Hindari Makanan Penyebab Bau


Sama seperti penyebab bau ketiak atau bau badan yang tak sedap, beberapa jenis makanan dapat menjadi salah satu faktor penyebab bau kaki tak sedap. Jenis makanan tersebut ialah daging meraj, gorengan, bawang, susu, dan lain-lain.

4. Menyemprotkan *antiperspirant*


Kamu juga dapat mencoba menyemprotkan antiperspirant sebagai salah satu cara menghilangkan bau kaki tak sedap. Selain ampuh, produk yang satu ini sangat praktis untuk digunakan sehari-hari.

5. Eksfoliasi Kaki


Salah satu cara menghilangkan bau kaki tak sedap ialah dengan melakukan eksfoliasi pada bagian kaki. Gunakan scrub dengan wangi herbal yang menenangkan. Selain dapat mengangkat sel kulit mati, kakimu pun dapat menjadi lebih harum.

6. Menghindari Sepatu Yang Lembap


Hal yang satu ini wajib kamu hindari. Pasalnya, menggunakan sepatu atau kaus kaki yang lembap, dapat menjadi tempat bertumbuhnya bakteri penyebab bau kaki tak sedap. Untuk itu, sebaiknya jemur langsung sepatu atau kaus kaki yang lembap di bawah matahari.

Khas Dan Unik, Masjid Jami Al-Ishlah Dengan Gaya Ornamen Lampung

Khas Dan Unik, Masjid Jami Al-Ishlah Dengan Gaya Ornamen Lampung

INIKECE - Dibulan suci Ramadan ini, menjadi umat islam untuk banyak melakukan ibadah dan puasa di bulan ini. Menjadi salah satu tempat mereka beribadah adalah masjid. Masjid Jami Al-Ishlah yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, Nomor 14, Kedamaian, ini memiliki ornamen unik khas Lampung.


Pengurus Masjid Jami Al-Ishlah, Amimardani, mengungkapkan beridirnya masjid ini sudah sejak tahun 1500-an.

"Karena berdirinya kampung ini tahun 1600-an semenjak pecahnya Keratuan Balau dulu," ungkapnya ketika ditemui Lampung Geh.

Di awal berdiri, bangunan masjid masih menggunakan kayu papan sebagai dindingnya. Namun, seiring perkembangan zaman, masjid unik ini mulai direnovasi dengan menggunakan dinding batu bata.

"Pada tahun  1995, dulu disini ada Pabrik Karet Kedamaian namanya, itu membantu pendanaan pembangunan masjid ini. Lalu pada 2014 ada progam pemerintah kota untuk membangun ornamen Lampung dengan bantuan Rp 600 juta," ujar dia.


Atas program pemerintah itu, pihaknya mengajukan proposal dan bersyukur proposal yang diajukan tersebut disetujui oleh Wali Kota Bandar Lampung.

"Peletakan batu pertama itu langsung dari Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, pada 28 November 2014. Itulah mulai diguyur dari uang Rp 600 juta itu, setelah berjalan sampai 2018, itu sudah habis hampis Rp 2,5 miliar," jelasnya.

Meski demikian, bangunan masjid ornamen khas Lampung ini sudah memasuki tahap finishing.

"Kalau sekarang sudah 90 persen, yang 10 persen cuma dikit-dikit saja. Informasi terakhir, Herman HN mau membantu dana lagi Rp 100 juta, tapi sampai sekarang dana belum keluar," ucap dia.


Pembangunan masjid ini juga tidak luput bantuan dari warga asli Kedamaian yang telah sukses di perantauan. Salah satunya Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir Balau, yang selalu memberikan dana setiap bulan pada pembangunan masjid ini.


"Waktu pembangunan itu, Bapak Tomsi rutin memberikan dana Rp 20 juta setiap bulan ke sini," ujar pria yang biasa disapa Ami ini.

Menurutnya, ini salah satu masjid yang menampakkan ciri khas budaya Lampung seperti ornamen Tapis, Siger, Payung Khas Lampung sebagai keunikan masjid yang berlokasi di Kampung Cagar Budaya ini.

"Ini sengaja tidak kami beri pagar, supaya kalau masyarakat atau musafir yang mau sholat 5 waktu dia sangat mudah aksesnya. Ini yang menandakan jika kami terbuka untuk siapa saja, tidak hanya untuk orang Lampugn saja," kata dia.

Sebab, sambugn Ami, Islam itu tidak harus menoton budaya Arab. Tetapi dimana tempat dia berada, budaya setempat bisa diangkat dengan ciri khas Islamnya. Ini juga untuk memberikan nuansa baru Lampung dengan tradisi Islami.

"Masyarakat disini juga menyambut baik dan merasa bangga sekali, apalagi disini kan masyarakatnya mengedepankan adat Lampung. Bahkan peninggalan Keratuan Balau juga masih ada," tuturnya.

Masjid yang memiliki luas bangunan mencapai 600 meter persegi dengan luas tanah 700 meter persegi ini mampu menampung hingga 700 jiwa.

"yang ditingkat itu untuk perempuan. Itu pada saat ramai aja dipakai seperti sholat idulfitri atau iduladha. Ini terbuka 24 jam masjidnya," katanya.

Selama bukan Ramadan, Masjid Jami Al-Ishlah selalu mempunyai kegiatan rutin tadarus setelah tarawih, itikaf, dan jaga benduk sembari menunggu berbuka puasa.

"Kegiatan itu juga diisi dengan muli menghanai (pemudi-pemuda) dari disini asli untuk meramaikan masjid selama bulan Ramadan ini." pungkasnya.

Unik, Rumah Ibadah Umat Muslim Dimaukom, Masjid Berwarna Pink

Unik, Rumah Ibadah Umat Muslim Dimaukom, Masjid Berwarna Pink

INIKECE - Dengan keharmonisan dan cinta yang beragam yang membuat fondasi masjid ini berdiri. Tidak seperti rumah ibadah pada umumnya, Masjid Dimaukom punya ciri khas unik dengan warna yang pink nyentrik yang membuat ia menjadi pusat perhatian masyarakat.

Enggak heran jika kemudian ia menjadi destinasi turis dan wisatawan yang datang ke Filipina. Masjid unik ini berlokasi di Kota Datu Saudi Ampatuan, Provinsi Maguindanao, Filipina Selatan.

Masjid Dimaukom telah menjadi ikon sekaligus tempat wisata religi daerah tersebut. Warna merah muda yang mendominasi seluruh bangunan masjid itu menjadi pemandangan indah bagi siapa saja yang melihatnya.

Dimaukom sendiri diambil dari nama walikota yang menginstruksikan pembangunan masjid, yaitu Samsodin Dimaukom. Masjid ini sudah mulai dikerjakan pada tahun 2011. Dua tahun kemudian, ia sudah dibuka untuk umum.


Uniknya, sedari awal, ia sudah menjadi perwujudan dari cinta dan harmoni antar agama, karena para pekerja masjid ini kebanyakan orang Kristen (agama mayoritas di Filipina). Satu hal hebat lain, para pekerja ini bekerja dengan sukarela alias tidak menerima bayaran sedikipun.

Pemilihan warna pink juga bukan tanpa sebab. Selain karena merupakan warna favorit sang walikota dan istrinya, pemilihan warna pink diambil karena menurut sang walikota, merah muda menyala melambangkan kedamaian dan cinta. Cinta kepada Allah, cinta kepada sesama, dan juga cinta kepada negara.


Saat masuk, kamu akan dimanjakan dengan arsitektur yang sangat indah, bak istana barbie. Pada pintu gerbangnya terlihat kaligrafi bertuliskan "Laa llaha lllallah Muhammaddarrasulullah", sebagai sambutan kepada tamu yang mau beribadah dan berkunjung.

Sedangkan secara keseluruhan, mulai dari lantai hingga dinding dan hiasan, semuanya di car dengan warna pink juga, dari pink muda hingga mencolok. Termasuk, bangunan di sekitar masjid juga didesain dengan warna sama, agar senada.

Ternyata, ada yang harus kamu lakukan saat akan mengunjungi masjid unik ini. Melansir dari gomuslim.co.id, siapapun yang datang ke sini harus berpakaian pink. Tak hanya para murid yang belajar mengaji di masjid ini yang harus berpakaian pink, namun para wisatawan yang datang juga harus berpakaian pink.

Untuk menuju Masjid Dimaukom, pengunjung bisa naik Husky Bus atau Jeep dari Cotabato dan Santos City. Dibutuhkan waktu satu hingga tiga jam untuk menuju Masjid Dimaukom.

Kisah Bapak Kayuh Sepeda Dari Yogyakarta-Bogor Untuk Lebaran Dengan Anak

Kisah Bapak Kayuh Sepeda Dari Yogyakarta-Bogor Untuk Lebaran Dengan Anak

INIKECE - Lebaran menjadi waktu yang paling dinanti. Selain merayakan hari raya, pada saat ini pula kita berjumpa dan berkumpul dengan sanak saudara. Maka setiap mendekati hari raya Idul Fitri, banyak masyarakat terutama yang tinggal di kota besar mudik ke kampung halamannya.

Tapi sayangnya tidak semua orang seberuntung itu. Ada juga mereka yang terpaksa tidak pulang kampung lantaran terganjal berbagai urusan, mulai dari masalah keuangan hingga harus masuk kerja di hari raya.

Seperti yang dialami seorang pria asal Yogyakarta di mana anaknya tidak bisa pulang menemuinya karena merantau di Bogor pada Lebaran tahun ini. Walau begitu, ujian ini tidak menyurutkan semangat sang bapak untuk menemui anaknya.

Bapak yang tidak diketahui identitasnya ini nekat mengayuh sepeda ontel dari Yogyakarta hingga Bogor demi bisa berkumpul dengan anaknya. Kisah beliau diunggah oleh Yuni Rusmini lewat laman Facebook miliknya.

Aksi sang bapak sontak menarik simpati warganet. Salah satunya Zuinzz Mahzuinzz yang berpendapat 
"kalo mmng gak bisa pulang.. knp gak kirim ongkos biar bpk nya bisa naik mobil...kan kasian apa lg kalo puasa.."

Sedangkan Yuni sendiri memprediksi kalau bapak ini memang sengaja naik sepeda lantaran itu adalah hobinya, "Klu dilihat dari kaosnya bpk ini mmg pesepeda... cb lihat.. kyke ikut komunitas atau paguyuhan onthel.. mgkn beliau anaknya nggak bisa mudik.. beliau pgn lebaran.. jadi bersepeda itu pilihan sekalian bisa nyalurkan hobby jga bisa. Tapi YG sy nilai.. cinta Dan syg pd anak.. pgn lebaran Bersana,"

Panen! Terjual Rp 650 Juta, Melon Yubari Asal Jepang

Panen! Terjual Rp 650 Juta, Melon Yubari Asal Jepang

INIKECE - Melon Yubari asal Jepang ini telah memecahkan rekor di lelang pada Jumat pekan lalu di Jepang. Buah dengan rasa manis ini berhasil terjual dengan harga 5 juta yen, atau senilai dari Rp 650 juta.

Melon Yubari adalah buah terkenal pada musim panas di Jepang. Lelang melon kali ini dilakukan di Pasar Pusat Grosir Sapporo, Hokkaido. Harga lelang melon memecahkan rekor sebelumnya, yaitu 3,2 juta yen ( Rp 420 juta ). Ini juga merupakan lelang melon pertama yang dilakukan di era Meiwa.

Pemenang lelang adalah perusahaan Pocca Sapporo Food & Beverage asal Nagoya ini adalah kali pertama perusahaan itu ikut lelang, sekaligus merayakan 10 tahun penjualan minuman dengan cita rasa Melon Yubari.


"Ini adalah ekspresi rasa syukur atas kerja sama perusahaan agrikultur dengan petani melon," kata Yoshihiro Iwata, presiden perusahaan itu, dikutip dari Japan News.


Sebelum dikonsumsi, melon itu akan dipajang selama 10 hari di berbagai lokasi, salah satunya di Bandara New Chitose, Hokkaido.

Melon jenis Yubari memang terkenal mahal karena rasanya yang sangat manis. Melon dengan daging buah berwarna oranye ini di pasar-pasar tradisional Jepang berharga paling murah 1.000 yen ( Rp 130 ribu ) dan termahal sekitar 15.000 yen ( Rp 2 juta ).

Bulan Juli dan Agustus disebut sebagai musim terbaik untuk mendapatkan melon Yubari yang bagus. Jika ingin mendapatkan melon dengan bentuk unik, kotak misalnya, maka pembeli harus merogoh kocek lebih dalam.

Diketahui Bahaya Dari Vaping Yang Mematikan

Diketahui Bahaya Dari Vaping Yang Mematikan

INIKECE - Bahaya dari sebuah rokok sudah banyak yang mengetahuinya, dengan rokok dapat menyebab kematian. Akan tetapi dengan perkembangan zaman yang penuh dengan teknologi, telah hadir rokok elektrik tanpa menggunakan korek api untuk menghidupkan rokok yang seperti biasanya.

Vape ( rokok elektrik ) saat ini populer di kalangan anak remaja. Meski tidak menggunakan tembakau tetapi menggunakan cairan berbagai macam rasa sebagai gantinya, tetapi nyatanya vape juga tak kalah membahayakan ketimbang rokok.

Penelitian menyebutkan, satu dari enam remaja telah menjadikan vaping sebagai satu kegiatan rutin sehari-hari. Hal-hal berikut ini yang harus kalian ketahui bahaya dari Vaping yang belum banyak orang ketahui.

* Pengguna Vape Rentan Menjadi Perokok Tembakau


Banyak terjadi kesalahpahaman yang menganggap vaping adalah alternatif yang lebih sehat ketimbang rokok. Padahal ini hanya mitos belaka. Masalahnya, tak banyak yang menyadari bahwa vaping juga berisiko menyebabkan kecanduan nikotin yang sama dengan merokok.

Pada orangtua, vaping bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk membuat berhenti merokok. Namun, tidak demikian dengan remaja. Beberapa kasus menyebutkan bahwa remaja yang menggunakan vape empat kali lebih rentan menjadi perokok tembakau jika dibandingkan dengan teman-teman seusianya. 

Berawal dari rasa penasaran, kebiasaan vaping akan pelan-pelan menggiringnya untuk beralih ke perokok tembakau.


* Disinyalir Adanya Kandungan Berbahaya Penyebab Kanker Paru


Meski ada produk vape yang peredarannya telah diawasi pemerintah, tetapi bukan berarti kandungan vape tidak berbahaya bagi kesehatan. Apa saja bahayanya?

 - Membuat kecanduan yang akibatnya dapat merusak otak anak, terutama yang masih mengalami perkembangan.

 - Beberapa perasa dan piranti pemanasnya telah terbukti mengandung logam berbahaya seperti nikel, timah dan bahan kimia lain pencetus kanker paru-paru.

* Vaping Tak Bermanfaat dan Berisiko Penyakit Jantung


Sama seperti merokok tembakau, vaping sebenarnya juga tidak memiliki manfaat apapun bagi penderitanya, selain menimbulkan efek menenangkan yang ditimbulkan oleh nikotin. Masalahnya, kemunculan vape ini dikemas menarik dengan balutan variasi rasa yang menggugah rasa ingin tahu para remaja.

Segera saja Vape menjadi populer. Tetapi sayangnya tidak dibarengi pengetahuan tentang risiko kesehatan yang menyertainya, misalnya kemungkinan terjadinya masalah terhadap kesehatan jantung di usia dini.

Mungkin bukan perkara mudah untuk melarang anak melakukan vaping di antara teman-teman sebayanya yang melakukan kegiatan yang dianggap populer ini. Namun, sebagai orangtua, penting untuk menjelaskan bahaya yang mengintai dibalik nikotin yang diam-diam tersembunyi di dalamnya.

* Cara Mencegah Anak Kecanduan Vape


Melihat anak-anak mulai tertarik vaping, orangtua harus segera bertindak. Lakukan hal ini untuk mencegah mereka kecanduan:

 - Bicarakan bahaya merokok vape dan akibatnya pada tubuh anak. Bukan menakut-nakuti namun membicarakan hal ini membuat anak berpikir mana yang baik untuk dirinya sendiri.

 - Alihkan perhatian ke kegiatan fisik yang disukai. Olahraga membutuhkan stamina tinggi. Dengan menghisap vape, maka stamina akan menurun dan akibatnya mereka tidak bisa berprestasi.

 - Menjauhkan pergaulan dari pengguna Vape, jika orangtua dan anak ingin hidup di sehat. Tidak enaknya menghirup asap dan menyebabkan orang lain menjadi terganggu.

- Berhenti menghirup Vape. Jika orang dekat si anak pengguna vape, maka demi kepentingan anak-anak, orangtua harus berusaha menghentikan kebiasaan itu juga. Bisakah? Demi kepentingan bersama, mengapa tidak?

Takut Untuk Bertemu Calon Mertua? Tips Ampuh Untuk Tampil Berani

Takut Untuk Bertemu Calon Mertua? Tips Ampuh Untuk Tampil Berani

INIKECE - Memiliki perasaan grogi dan takut pasti dimiliki oleh semua orang, terutama pada saat ingin bertemu calon mertua pertama kalinya, memiliki rasa gugup itu pasti normal karna kita baru pertama kali ingin melakukan pertemuan dengan calon mertua.

Tapi sebelum melakukan pertemuan tersebut, ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya kamu enggak canggung. Tips tersebut bisa digunakan oleh perempuan ataupun laki-laki agar dihadapan calon mertua kalian terlihat baik dan layak untuk anak mereka.

1. Cari Tahu Apa Yang Disukai Calon Mertua

Pendekatan khusus terhadap calon mertua pasti tak bakal dilewatkan oleh seseorang. Cari tahu dulu apa kesukaannya, entah makanan atau kebiasaan yang ada di keluarga tersebut.

"Seperti kata orang bijak, saat bertamu ke rumah seseorang, maka kami harus melakukan cara yang biasa tuan rumah itu lakukan. Hal itu akan memudahkan kamu diterima"

2. Bersikap Jujur

Bersikaplah jujur dalam menghadapi segala hal. Ceritakan apa adanya tentang hal pribadi. Misalnya tentang kuliah, pekerjaan, kehidupan sehari-hari, sampai keluarga.

3. Berkomunikasi Dengan Baik

Komunikasi dengan calon mertua sangat penting dilakukan, karena dapat membangun hubungan lebih dekat. Perlu diperhatikan, dalam hal ini komunikasi bisa verbal dan non verbal.



4. Jangan Terlalu Berlebihan

"Ingat, kesederhaan akan lebih menarik perhatian. Berlebihan baik dari dandanan, perilaku dan hal-hal lain"

Usahakan kamu belajar mengendalikan diri dan lebih banyak mengamati. Sehingga nantinya akan mudah mengetahui apa yang dapat dilakukan, saat menghadapi situasi berbeda-beda.

5. Rileks

Kala ingin dapat beradaptasi dengan lebih baik dan tidak canggung. Karena biasanya saat seseorang tegang, akan lebih mudah melakukan kesalahan.

"Paling penting adalah berusaha rileks dan menikmati momen. Di saat itu, calon mertua akan merasakan ketulusan kamu berada di tengah keluarganya"

Keras Menjadi Lembut! Inilah Yang Dialami Oleh Pria Ini, Setelah Mobilnya Di Tabrak Mobil Lain

Keras Menjadi Lembut! Inilah Yang Dialami Oleh Pria Ini, Setelah Mobilnya Di Tabrak Mobil Lain

INIKECE - Setiap orang pasti akan merasa kesal dan marah, jika barang mereka hancur oleh perbuatan orang lain. Wajar jika marah itu ada, namun apa jadinya ketika seorang pria yang mulanya marah saat mobilnya ditabrak kemudian menjadi luluh saat tahu pelakunya perempuan seksi.

Seperti kisah pria asal China ini, pada awalnya seorang perempuan rupanya takut untuk turun dari mobilnya. Pasalnya perempuan itu melihat betapa marahnya pengemudi lain yang menjadi korban kecelakaan akibat cara mengemudinya.

Seorang pria sangat marah setelah bagian belakang mobil Honda putihnya ditabrak oleh mobil Ferrari merah, dilansir oleh Suar.id 

Lebih buruknya, pengemudi Ferrari merah menolak keluar dari mobil, membuat pengemudi Honda semakin marah.

Menurut beberapa saksi, mobil Ferrari merah tiba-tiba menabrak dari belakang mobil pria tersebut yang sedang mengemudi di sepanjang Xunliao Bay di Guangdong, China. Pria itu kemudian meminta pengemudi Ferrari keluar dari mobilnya.

Namun, pengemudi Ferrari merah itu tampak takut kepada pria itu. Para saksi dapat memahami kemarahan pria itu setelah melihat bahwa kecelakaan memang akibat dari pemilik mobil Ferrari merah.

Polisi segera tiba di tempat kejadian, pria itu melanjutkan kata-katanya yang kasar saat polisi mendengarkan ceritanya.


Polisi segera meminta pengemudi Ferrari merah untuk keluar dari mobil. Yang mengejutkan, pemilik Ferrari ternyata adalah perempuan cantik dan seksi.

Perempuan itu perlahan keluar dari mobilnya dengan wajah cemberut. Pria yang mengamuk itu langsung "jinak" dan "melunak" setelah melihat perempuan seksi itu keluar dari mobil.

Ia juga mulai berbicara dengan suara yang sangat tenang dan sopan dengan perempuan cantik dan seksi itu.

Pria itu kemudian mengatakan kepada polisi bahwa selama perempuan tersebut setuju untuk membayar ganti rugi, tidak akan ada masalah.

Netizen tidak terkejut dengan perubahan emosi secara tiba-tiba dari pria pemilik mobil Honda putih setelah melihat betapa cantiknya perempuan itu.

Di sisilain, perempuan tersebut mendapat sedikit kritik karena menyetir dengan ceroboh.

Permata Di Inggris! Rela Megeluarkan Uang Rp 2,4 Miliar Untuk Menjadi Barbie Hidup

Permata Di Inggris! Rela Megeluarkan Uang Rp 2,4 Miliar Untuk Menjadi Barbie Hidup

INIKECE - Wanita ini daripada pertama mempunyai keinginan menjadi seorang Barbie Hidup namun tidak disukai atau tidak disetujui oleh suaminya sendiri. Namun wanita terus nekat ingin melakukan atau mengubah diri sebagai Barbie Hidup.

Wanita ini telah dijuluki sebagai Barbie dunia nyata asal Inggris ini rela menghabiskan uang miliaran rupiah demi tampilan yang barunya.

Wanita ini benar-benar atau setidaknya menurut dirinya, sudah mirip sangat dengan boneka yang ikonik tersebut. Kerry Miles yang berusia 34 tahun telah menghabiskan uang 130 ribu poundsterling (sekitar Rp 2,4 miliar) untuk mengubah dirinya jadi Barbie.

Setelah satu dekade menjalani operasi, ia mengaku puas dengan hidungnya yang baru. Kerry menjalani operasi hidung yang ia impikan pada 31 Januari lalu, setelah orangtuanya memberinya 10 ribu poundsterling sebagai hadiah Natal.

Operasi hidung itu sendiri menghabiskan sekitar 5.000 poundsterling dan sisanya ia gunakan untuk operasi alis, pipi, wajah, dan bibirnya juga untuk riasan-riasan lainnya.

Kerry yang mengaku sebagai satu-satunya Barbie dunia nyata di Inggris sering pergi ke toko mainan untuk melihat Barbie terbaru sehingga ia bisa referensi.

"Saya membenci hidung saya sejak masih remaja, namun berkat orangtua, saya sekarang sempurna," ujar perempuan yang berprofesi sebagai model dan promotor itu.

Perempuan asal Chelmsford, Essex, Inggris, itu mengaku mengadopsi gaya hidup Barbie lebih dari satu dekade yang lalu.


Setelah menghabiskan uang yang begitu banyak, mimpinya untuk tampak seperti Barbie benar-benar terwujud.

"Saya masih punya PR untuk payudara yang sekarang ukurannya 28H, pinggang saya..

"Saya benar-benar dekat dengan Barbie kehidupan nyata, saya pergi ke gym setiap hari dan menghabiskan sekitar 400 poundsterling setiap bulan untuk mempertahankan citra glamour saya".

Lebih dari itu, Kerry benar-benar berdedikasi untuk memastikan ia terlihat mirip Barbie. Selain melakukan serangkaian operasi, ia tidak akan meninggalkan rumah tanpa menghabiskan dua jam untuk menyempurnakan rambut, make-up dan pakaiannya.

Meski begitu, rekasi terhadap penampilannya tak mululu positif, lantaran begitu mencolok, beberapa orang kerap meneriakinya di jalanan.

Tapi ia bodo amat. Semua itu ia lakukan karena sangat mencintai Barbie. 

"Saya selalu ingin tampak seperti Barbie, saya mengoleksi bonekanya, dan semuanya berwarna merah jambu dan sangat girly tapi baru tahun 2006 saya mulai berpakaian sepertinya," tegasnya.

Suaminya, Darren Mayle, awalnya tidak menyukainya, tapi sekarang sudah melunak.