Negara Ini Memiliki Banyak Korban Yang Positif Terinfeksi Virus Corona Dan Terlihat Tenang Menghadapi Virus Tersebut
INIKECE - Sebelumnya virus baru yaitu Covid-19 terdapat di Wuhan, China yang pada akhirnya menyebar hingga beberapa negara termasuk Indonesia dan Italia. Dimana telah tercatat memakan banyak korban jiwa atas virus baru tersebut.
Maraknya virus baru tersebut buat banyak orang menjadi sangat khawatir hingga pemerintah membuat sistem lockdown pada negaranya.
Pada saat ini China sudah dinyatakan atau tercatat nol pada Rabu 18 Maret dan Kamis 19 Maret. Hal seperti itu baru pertama kali terjadi sejak 21 Januari lalu.
China yang telah berhasil menjinakkan virus corona tersebut, mulai mengirim bantuan ke beberapa negara dalam bentuk bantuan medis.
Salah satunya adalah negara Italia yang terdampak virus Corona paling parah di Eropa. Namun otoritas kesehatan China mengaku kaget melihat betapa santainya warga-warga Italia dalam menghadapi virus Corona tersebut.
Dalam hal ini, China melihat dalam contoh di Kota Milan, Italia yang ternyata transportasi publik masih beroperasi. Itu berbeda dengan kota Wuhan yang menutup jalur transportasi.
"Di Milan, area yang terkena paling parah oleh covid-19, tindakan lockdown sangat kendor. Saya bisa melihat transportasi umum masih beroperasi, orang-orang masih berpergian, masih berkumpul di hotel-hotel dan mereka tidak memakai masker." ujar Sun Shuopeng, wakil Presiden Palam Merah China.
Italia sebetulnya sudah melakukan lockdown sejak awal bulan ini, namun Sun Shuopeng lantas membandingkan tindakan disiplin yang diambil oleh China. Lockdown di China sangatlah ketat sementara kehidupan di Milan berjalan relatif normal.
"Saya tidak tahu apa yang masyarakat di sini pikirkan. Kita benar-benar harus menghentikan aktivitas-aktivitas ekonomi seperti biasa dan interaksi manusia seperti biasa. Kita harus tetap berada di rumah dan membuat setiap usaha untuk menyelamatkan nyawa. Langkah ini patut dibayar dengan berbagai cara demi menyelamatkan nyawa," tegas Sun.
Kasus virus Corona di Italia telah merenggut 3.405 nyawa dan total kasusnya sudah 44 ribu. Berdasarkan statistik resmi, jumlah orang meninggal akibat Corona di Italia sudah melebihi China.
Virus ini mudah menular di kerumunan ramai lewat batuk atau bersin. Nyawa lansia terutama sangat terancam akibat Virus Corona, alhasil negara maju seperti Amerika Serikat meminta agar masyarakat tetap di rumah agar lansia tak tertular.

Pemerintah Italia akan melibatkan 10.000 mahasiswa kedokteran untuk ikut melayani pasien Virus Corona Covid-19. Mereka terpaksa membatalkan ujian akhir mereka, dalam upaya untuk membantu pelayanan kesehatan yang berjuang mengatasi virus yang telah merengut 345 nyawa lagi.
Menteri pendidikan yang menangani University and Research, Gaetano Manfredi, mengatakan pemerintah akan membiarkan lulusan kedokteran tahun ini mulai bekerja sekitar delapan atau sembilan bulan lebih cepat dari jadwal dan mengesampingkan ujian wajib yang biasanya mereka lakukan sebelum kualifikasi.
Lulusan kedokteran akan dikirim untuk bekerja di klinik dokter umum dan di rumah perawatan lansia. Dengan ini, dokter yang lebih berpengalaman yang akan dikirim ke rumah sakit yang memiliki lebih banyak pasien. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Ini berarti segera melepaskan ke dalam Sistem Kesehatan Nasional energi sekitar 10.000 dokter, yang merupakan dasar untuk megatasi kekurangan yang diderita negara kita," katanya dalam sebuah pernyataan.
Mantan perdana menteri Silvio Berlusconi mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan menyumbangkan 10 juta euro (US$ 11 juta) untuk membantu pendirian pusat kesehatan untuk Virus Corona.
0 comments:
Post a Comment