Inspirasi! Anak Kecil Yang Mampu Menginspirasi Dunia
INIKECE - Dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat setiap orang dituntut untuk mampu berbuat kepada sesamanya, baik itu perbuatan kecil maupun dalam hal yang begitu besar. Tapi tahukah anda bahwa hal tersebut tidak selalu saja dilakukan oleh orang-orang dewasa?
Bagi anak-anak yang telah memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi tidak mustahil hal-hal yang bersifat sosial itu dapat dilakukan.
Mulai dari melakukan hal yang bersifat edukatif hingga yang bersifat penentangan terhadap suatu sistem tertentu. Memang ini terdengar amat mengherankan, tapi berikut fakta anak kecil yang mampu menginspirasi dunia.
* Nkosi Johnson (Xolani Nkosi)

Lahir dalam keadaan yang telah mengidap penyakit mematikan yaitu HIV/AIDS, akibat tertular dari sang ibu. Nkosi yang telah di diangnosa positif mengidap virus HIV/AIDS yang mematikan tersebut saat berumur 3 tahun muncul dan mendapat sorotan media saat ia menolak untuk masuk sekolah.
Nkosi, anak kecil yang mampu menginspirasi dunia ini memilih untuk mendedikasikan hidupnya ketika berusia 7 tahun sebagai Advokat bagi korban penderita HIV/AIDS telah menginspirasi banyak orang dalam menyuarakan perjuangannya untuk menumbuhkan kesadaran serta perlakuan hak yang sama bagi para penderita HIV/AIDS.
* Anne Frank

Anne adalah seorang anak gadis yang menjadi korban serta saksi mata langusng dalam tragedi Holocaust, lebih dari 1,5 juta jiwa anak-anak melayang. Anne Frank yang menginspirasi dan dikenal dengan karya bukunya yang dibantu langsung oleh ayahnya Otto Frank dalam penerbitannya di Tahun 1947.
Buku Anee yang menuliskan tentang cahaya sisi lain secara personal dari kejadian Holocaust tersebut, buku yang tulis berdasarkan catatan hidup Anne di tahun 1942 - 1944 yang saat itu masih menginjak usia 13 tahun melewatkan 2 tahun hidupnya dengan sembungi di Amsterdam.
* Yash Gupta

Saat itu usianya baru 17 tahun, Yash Gupta harus menunggu seminggu resep dokter yang ia gunakan untuk mengganti kacamatanya yang rusak saat itu. Akibat terlalu lama menunggu Yash yang saat itu tidak sabar mencoba untuk mencari tahu di internet tentang anak-anak yang sama-sama mengalami kesulitan dalam melihat seperti dirinya.
Dalam pencariannya tersebut riset online mengungkapkan bahwa lebih dari 12 juta anak di dunia memerlukan kacamata seperti dirinya. Bersama dengan sebuah amal yang ia temui, Sight Learning, Yash Gupta hingga 2013 lalu telah menyumbangkan lebih dari 10 ribu kacamata bagi orang-orang di berbagai berlahan dunia.
BACA JUGA :
> 5 Game Online Terfavorit 2019
* Adele Ann Taylor

Adele yang mendirikan sebuah perpustakaan mini di rumahnya kala ia masih berusia 13 tahun dengan nama Adeles Literacy Library (ALL). Ini adalah wujud keprihatinannya yang timbul karena melihat beberapa teman sekelasnya saat itu sangat kesulitan untuk membaca.
Kini perpustakaan mininya tersebut telah menjadi sebuah organisasi nirlaba dan telah mampu membantu 25 ribu lebih anak yang kesulitan dalam membaca.
* Iqbal Masih

Anak kecil yang mampu menginspirasi dunia yang terakhir adalah Iqbal, seorang anak kecil yang saat itu usianya masih menginjak sekolah dasar, berbeda dengan anak pada umunya. Iqbal harus menghabiskan masa kecilnya dengan menjadi seorang buruh pabrik di sebuah Pabrik pembuatan karpet di Pakistan.
Iqbal yang harus bangun pagi untuk bekerja dan pulang larut malam sebagai buruh dijual saat usia 4 tahun oleh orang tuanya untuk membayar lilitan hutang.
Setelah berlalu cukup lama Iqbal Masih akhirnya mampu meloloskan diri dari perbudakan tersebut dan bergabung bersama organisasi Front Pembebasan Buruh Berikat di negaranya. Bersama organisasi dan orang-orang dewasa yang ada didalamnya Iqbal telah membebaskan 3 ribu anak lebih dari kerja paksa.
0 comments:
Post a Comment