Akibat Diteriaki Virus Corona, Mayat Diindramayu Tidak Ada Yang Berani Evakuasi
INIKECE - Akibat dari penyebaran virus corona tersebut banyak sekali menjadi orang ketakutan dan lebih memilih untuk menjaga diri dan jauhi orang-orang terlebih dahulu. Banyak orang sekarang lebih memilih dirumah saja.
Akan tetapi dari akibat virus corona ini ada mayat dari Blok Bangsa Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dibiarkan tergeletak begitu saja, dikarenakan ada yang diteriaki bahwa mayat tersebut meninggal akibat virus corona.
mayat paruh baya ini meninggal dunia di tengah sawah. Diketahui nama dari mayat tersebut adalah Satar. Ia sebelum meninggal telah melakukan pekerjaan memanen padi milik warga desa setempat.
Diketahui mayat tersebut berumur sekitar 50 tahun dan tiba-tiba terjatuh terjerembab. Jenazah sebelumnya sempat dipindahkan tidak jauh dari tempat dia jatuh.
Karena banyak menarik perhatian seluruh warga di blok tersebut dan ada sebagian orang merasa sangat cemas bahwa kemungkinan orang payu baya tersebut meninggal akibat virus corona.
Dari sana banyak dari warga hingga tak ada satu pun yang berani evakuasi mayat bapak tersebut.
"Mayat almarhum sempat digeser, tapi akibat ada seseraognyang berteriak awas corona-awas corona, sehingga banyak teman-teman dari almarhum pun takut untuk menyuntuh mayat almarhum lagi," kata Ketua Blok Bangsa, RT 05/RW 03, Desa Bondan, Zainudin saat dihubungi. Jumat, 17 April 2020.
Zainudin mengatakan banyak warga yang tidak berani mengambil resiko dengan evakuasi almarhum tersebut akibat dari virus corona tersebut banyak yang takut terinfeksi.
Namun Zainudin mengatakan telah mengabarkan kepada pihak tim medis untuk membantu evakuasi mayat almarhum tersebut.
"Masih tunggu tim dari kesehatan kabupaten Indramayu, karena warga enggak ada yang berani angkat jenazahnya," tutur Zainudin.
Saat sebelum di evakulasi ada tim medis yang menanyakan apakah sebelumnya almarhum memiliki gejala sakit seperti gejala corona, Zainudin juga mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak keluarga, almarhum selama ini tinggal di desa Bondan bersama dua buah hatinya yang masih duduk di bangku SD dan SMP ini, dan diketahui bahwa ia sudah lama mengidap penyakit darah tinggi.
"Kalu informasi dari keluarganya almarhum sudah lama sakit darah tinggi," tutur Zainudin.
Diketahui bahwa almarhum tidak memiliki penyakit seperti gejala virus corona, karena almarhum sendiri adalah warga Kabupaten Cirebon yang menikah dengan warga Desa Bondan. Selama beberapa tahun terakhir dia tinggal bersama dua anaknya yang masih kecil, sementara istri menjadi tenaga kerja migran, lalu anak tertuanya tinggi di Cirebon.
"Rencanany nanti mau dimakamkan di Cirebon karena anak-anaknya yang besar tinggal di sana," kata Zanudin.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete