Akibat Diteriaki Virus Corona, Mayat Diindramayu Tidak Ada Yang Berani Evakuasi

INIKECE - Akibat dari penyebaran virus corona tersebut banyak sekali menjadi orang ketakutan dan lebih memilih untuk menjaga diri dan jauhi orang-orang terlebih dahulu. Banyak orang sekarang lebih memilih dirumah saja.

Keajaiban Bumi Yang Belum Terpecahkan Hingga Sampai Sekarang, Menjadi Misteri Bumi

INIKECE - Bumi selalu memiliki keajaiban, hingga fenomena alam yang luar biasa, sampai ada suatu tempat dimana tidak dapat diteliti keajaiban bumi tersebut dikarena masih menjadi misteri teka-teki bagi para ilmuan.

Cerita Power Girl! Pesona Sang Gadis Jagoan

INIKECE - Suara gaduh dan teriakan terdengar dari ruangan penuh matras dengan tulisan Ruang Latihan Judo itu. Terlihat seorang gadis dengan rambut kuncir kuda sedang bergulat dengan lelaki yang memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar darinya.

Ramalan April Hari Ini Berdasarkan Zodiak, Simak Yuk!

INIKECE - Diakhir pekan ini, ramalan zodiak hari ini meminta Scorpio dan Aquarius untuk lebih peka terhadap pasangan jika tidak ingin hubungan menjadi buruk. Sementara itu, Virgo diharapkan lebih waspada karena berisiko terkan alergi. .

Romance Remaja! So I Love My Ex - Dia Bukan Lagi Si Cungkring, Part 2

INIKECE - Aluna menarik dan membuang napasnya. Ia memalingkan wajah saat melihat keberadaan Zello. Oke, Aluna memang tahu Zello kuliah di tempat yang sama dengannya, tetapi dia tidak pernah tahu bahwa Zelo ada di Fakultas Ekonomi.

Viral Dan Fenomena! Kelahiran Bayi Babi Hitam Yang Berwujud Aneh, Tak Seperti Babi Biasanya

Viral Dan Fenomena! Kelahiran Bayi Babi Hitam Yang Berwujud Aneh, Tak Seperti Babi Biasanya

INIKECE - Warha Kobelete, Kelurahan Soe, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, dihebohkan dengan bentuk fisik anak babi kembar siam yang baru dilahirkan induknya.

Anak babi milik Nimrod Liunokas itu lahir dengan kondisi berbeda dengan lainnya, karena memiliki satu kepala, dua badan dan enam kaki.

Informasi itu menyebar ke warga lainnya, yang kemudian berbondong-bondong datang untuk melihat keanehan dan fenomena tersebut.

"Induk babi ini melahirkan lima ekor anak, pada Selasa 7 April 2020 sekitar pukul 05.00 WITA kemarin pagi. Empat ekor anak babi yang lain normal. Sedangkan satunya kembar siam," ungkap Nimrod, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/4/2020) sore.

Peristiwa tersebut, lanjut Nimrod, bermula saat dirinya hendak memberi makan induk babi pada Selasa subuh. Waktu sampai di kandang, Nimrod mendapati induk babi telah melahirkan.

Dia kemudian mengecek satu persatu dan menghitung jumlah anak babi, Nimrod sempat kaget saat melihat seekor babi berbentuk aneh. Dia pun lalu memanggil istri dan anak-anaknya untuk menyaksikan kejadian itu.


"Anak babi kembar siam ini sempat hidup kurang lebih lima sampai 10 menit dan akhirnya mati," ungkap Nimrod.

Nimrod lalu memberitahukan hal tersebut kepada tetangga dan juga iparnya Sody Nabunome yang adalah seorang pendeta.

"Atasa saran Bapa Pendeta Sody Nabunome, maka babi kembar siam ini diawetkan dalam wadah toples dan di simpan di dalam rumah," kata Nimrod.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Pendeta Sody Nobunome membenarkan kejadian itu. Sody mengaku, sempat mengunggah anak bayi itu di media sosial dan mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.

"Saya bagikan informasi ini di media sosial FB dan dapat banyak tanggapan. Warga sekitar juga ramai-ramai ke rumah Bapa Nimrod untuk menyaksikan kejadian langka tersebut," kata Sody.

Menurut Sody, awalnya Nimrod hendak menguburkan bangkai babi itu. Namun dirinya menganjurkan agar diawetkan dalam toples menggunakan alhokol.

"Saya minta agar diawetkan, dengan pertimbangan mungkin bisa untuk kepentingan penelitian dari Dinas Peternakan. Kemudian alasan saya lainnya, kapan lagi lihat kejadian langka begini," sebut Sody.

Bagi Sody, hal tersebut merupakan kejadian di luar jangkauan pikiran manusia.
"Tuhan punya kuasalah. Hanya manusia juga diberi otak dan ilmu pengetahuan sudah maju, maka kalau ada niat riset dari ahli-ahli peternakan barang kali sebagai pemilik babi bersyukur, karena punya kontribusi berupa babi sebagai objek penelitian," tutur dia.

Dengan adanya penelitian nanti, Sody berharap akan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para peternak di Kabupaten TTS.

Saat Status Lockdown Aktif, Barang Seks Meningkat Tinggi Banyak Peminat Di Negara Denmark

Saat Status Lockdown Aktif, Barang Seks Meningkat Tinggi Banyak Peminat Di Negara Denmark

INIKECE - Penjualan mainan seks di Denmark meningkat lebih dari dua kali lipat setelah negara tersebut menerapkan lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona.

"Itu membuat saya bahagia bahwa kami melakukan sesuatu yang baik selama masa sulit ini," kata Mathilde Mackowshi, pemilik toko mainan seks terbesar di Nordics, Denmark, seperti diberitakan Reuters, Selasa (7/4/2020).

Pada minggu pertama bulan April, penjualan di Sinful naik 110 persen di Denmark. Diperkirakan jumlah penjualan penguasai tiga perempat dari total pasar.

Situs web revies mainan seks terbesar di negara itu, Eroti.dk, mengatakan, penjualan juga meningkat lebih dari tiga kali lipat selama periode yang sama tahun lalu. Sinful mengatakan penjualan kencan 10 hari untuk pasangan, naik lebih dari empat kali lipat sejak pertengahan Maret dibandingkan periode yang sama sebelum imbauan di rumah saja.


"Saya pikir itu wajar bahwa ketika kita menghabiskan lebih banyak waktu bersama, kita ingin bersenang-senang ekstra," kata Mackowski.

"Kami saling menjaga dengan lebih baik di masa sulit ini dan itu juga mencerminkan kehidupan seks kami," katanya.

Setiap hari pengecer mengirimkan sekitar 1.500 paket ke pelanggan online di Denmark, Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Diseluruh wilayah, penjualan berlipat ganda pada minggu pertama April dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sinful mengatakan puncak penjualan terjadi pada tujuh hari terakhir sejak lockdown diumumkan pada 11 Maret.

"Itu mungkin karena kita semua sedikit panik dan lebih ingin membeli kertas toilet dan pasta gigi dan hal-hal semacam itu," kata Mackowski.

Lagi Musim Virus Corona, Bintang Manchester City Menggadakan Pesta Seks Dirumah

Lagi Musim Virus Corona, Bintang Manchester City Menggadakan Pesta Seks Dirumah

INIKECE - Akhirnya buka suara, Bintang Manchester City, Kyle Walker memberi tanggapan soal ia mengadakan pesta sex di rumah saat pandemi virus corona semakin menyebar.

Kyle Walker sendiri kedapatan melanggar aturan karantina usai dilaporkan mengadakan pesta seks di kediamannya selama isolasi. 

Dilansie dari laman Metro, pemain asli Inggris ini bersama temannya mengundang dua wanita ke kediamannya di Cheshire pada Kamis malam waktu setempat.

Louise McNamara (21 tahun) mengklaim bahwa ia meninggalkan rumah Walker pada jam 2 pagi dan mendapatkan bayaran sebesar 2.200 poundsterling (Rp 44 juta) usai menemani sang pemain.

Dalam pernyataannya, McNamara menyebutkan bahwa ia mendapat pesan dari bosnya bahwa ada klien dengan nama besar tertarik dengannya. Kemudian wanita cantik tersebut pergi ke Manchester untuk bertemu dengan kliennya, yang tak lain adalah seorang bintang sepak bola Liga Inggris, Walker.

"Saya bekerja dengan sebuah Agensi di Machester. Saya mendapat pesan dari bos ada klien yang tertarik," ujar McNamara.

Walker sendiri pun akhirnya mengucapkan permohonan maaf karena telah melanggar protocol lockdown yang diterapkan pemerintah Inggris.

Akibat wabah virus corona ini, pemerintah Inggris memberlakukan lockdown dan sejumlah larangan, di antara adalah larangan bepergian yang tidak penting dan kebijakan ketat tentang social distancing.

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengeluarkan permintaan maaf publik atas pilihan yang saya buat minggu lalu," ujarnya, dikutip dari situs The Sun.

"Saya mengerti bahwa posisi saya sebagai pesepakbola profesional membawa tanggung jawab. Karena itu, saya ingin meminta maaf kepada keluarga, teman, klub sepak bola, pendukung, dan publik karena mengecewakan mereka," lanjutnya.

Manchester City pun sudah siap melayangkan hukuman internal kepada Walker atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemain vital di sector kanan pertahanan Citizens.

Ternyata China Ada Yang Terpapar Terkena Virus Covid-19 Tanpa Gejala Apapun

Ternyata China Ada Yang Terpapar Terkena Virus Covid-19 Tanpa Gejala Apapun

INIKECE - China telah melaporkan 39 kasus virus corona baru pada Minggu (5/4), naik dari 30 pada Sabtu (4/4) dan jumlah kasus tanpa gejala juga meningkat. Saat ini Beijing terus berupaya mengatasi wabah tersebut.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyatakan 78 kasus baru tanpa gejala telah diidentifikasi pada Minggu (5/4), dibandingkan dengan 47 pada Sabtu (4/4).

Kasus impor dan pasien tanpa gejala membuat China khawatir dalam beberapa pekan terakhir setelah berbagai langkah sebelumnya berhasil memangkas tingkat infeksi secara keseluruhan.

"Provinsi Hubei dengan ibu kota Wuhan yang menjadi asal wabah, mencakup setengah dari kasus tanpa gejala baru," ungkap otoritas kesehatan Hubei.

Total 705 orang dengan kasus tanpa gejala dalam pengawasan medis di penjuru China. Peningkatan kasus tanpa gejala itu membuat khawatir saat Wuhan bersiap mengizinkan warga meninggalkan kota itu pada 8 April untuk pertama kali sejak lockdown berlaku pada akhir Januari.

Hubei mulai melonggarkan perjalanan akhir bulan lal untuk kembali menggerakkan perekonomian China. Secara bersamaan, pemerintah berupaya mencegah gelombang kedua infeksi corona.

"Pejabat Wuhan mencabut status bebas epidemi pada 45 kompleks perumahan karena meningkatnya kasus tanpa gejala dan alasan lainnya," papar laporan kantor berita Xinhua.

Status bebas epidemi memungkinkan warga yang tinggal di kompleks perumahan di Wuhan untuk meninggalkan rumah mereka selama dua jam untuk sekali jalan.


China daratan melaporkan total 81.708 kasus, dengan 3.331 korban meninggal dunia. China menutup perbatasannya bagi warga asing saat virus itu menyebar secara global, meski sebagian besar kasus impor itu melibatkan warga China yang kembali dari luar negeri.

Dari kasus baru yang menunjukkan gejala, 38 orang masuk China dari luar negeri, dibandingkan 25 orang pada hari sebelumnya.

"Sebanyak 20 orang tiba di provinsi Heilongjiang dari Rusia. Semua adalah warga China yang terbang dari Moskow ke Vladivostok, termasuk 12 orang pada penerbangan yang sama 2 April, dan datang ke China melalui jalur darat," ungkap pernyataan pemerintah provinsi.

Derita Kesakitan! Membuat Banyak Nyawa Melayang Akibat Penyakit Ganas, Disebut Orang Batak Begu Attuk

Derita Kesakitan! Membuat Banyak Nyawa Melayang Akibat Penyakit Ganas, Disebut Orang Batak Begu Attuk

INIKECE - Suatu penyakit yang bilang cukup cepat mewabah dan begitu ganas. Penyakit ini mewabah di Tanah Batak, dan telah membuat banyak ratusan nyawa orang melayang akibat penyakit ini. Penyakit disebut orang batak sebagai Begu Attuk.

Begu artinya hantu sedangkan Attuk berarti memukul. Jika di gabungkan menjadi hantu yang terus-menerus memukul. Gejalanya dari penyakit ini adalah muntah-muntah dan buang air besar yang hebat. Mereka yang mengalami penyakit ini mengalami derita kesakitan seperti dipukul pada bagian perut.

Dalam Masyarakat dan Hukum Adat Batak, J.C. Vergouwen, ahli hukum adat kebangsaan Belanda yang pernah betugas di Tapanuli pada 1927-1930, menyebut bahwa Begu Attuk adalah sebutan orang Batak untuk penyakit kolera.

Setiap tahun menjelang musim kering, tetua adat yang disebut datu kerap kali memimpin upacara kurban penolak bala akibat wabah Begu Attuk. Namun sejak kapan penyakit ini menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang Batak?

Sisa Invasi Kaum Padri

Wabah kolera yang melanda negeri Batak buntut dari penaklukan kaum Padri Minangkabau. Pada 1818, kaum Padri yang dipimpin Tuanku Lelo menyerang ke Tapanuli yang salah satu misinya adalah melakukan islamisasi.

Dalam berbagai pertempuran, pasukan Padri jauh lebih unggul karena telah menggunakan pasukan berkuda yang dapat bergerak cepat. Penyerbuan itu menyebabkan sebanyak 200.000 orang Batak tewas.

Betapa banyak jenazah dan bangkai manusia yang dibuang pasukan Padri ke Sungai Batangtoru. Padahal Sungai Batangtoru merupakan induk dari beberapa anak sungai dan menjadi sumber air bagi penduduk di Pahae dan Silindung. Akibatnya, sungai tersebut menjadi penyebar penyakit.

Menurut Mangaraja Onggang Parlindungan Siregas, balatentara Padri mengurung kampung-kampung yang terkena penyakit munlar itu. Dari 800.000 penduduk Tanah Baoak meliputi Pahae, Silindung, Humbang, dan Toba tersisa hanya 200.000. Pahae menjadi daerah yang populasinya berkurang paling banyak, yakni 90 persen.

"Sesudah tentara Padri 25% membunuh penduduk asli Tanah Batak, menyusul pula kolera dan pes yang meminta korban 50% (dari penduduk Tanah Batak yang tersisa). Tinggal hanya 25%," tulis Parlindungan dalam Tuanku Rao.


Penyebaran wabah kolera ternyata jauh lebih berbahaya daripada serangan pasukan Padri. Bukan hanya menulari orang Batak, penyakit Begu Attuk ini ikut pun menyasar balatentara Padri. Makin lama penularannya kian menggerogoti. Pasukan Padri tidak mampu bertahan lebih lama lagi menghadapi serangan wabah yang mengancam mereka.

Satu-satunya jalan menghindari diri dari epidemi yang terus merajalela itu adalah dengan mengundurkan diri. Penyakit tesebut bahkan membuat laju tentara Padri menguasai Tanah Batak bagian utara terhenti. Pada 1820, mereka mundur kembali ke Minangkabau.

"Ternyata dalam waktu hanya sekitar tiga tahun, pasukan Padri memang terpaksa hengkang dari Tanah Batak Utara, terutama sebagai akibat serbuan kejam 'jenderal alam', yakni wabah menular yang oleh Batak hanya disebut sebagai begu attuk," tulis Pirmian Tua dalam Sihombing dalam Pendeta Mangaradja Hezekiel Manullang, Gelar Tuan Manullang.

Membuka Celah Kristenisasi

Penyakit kolera terus bercokol sejak pembumihangusan tentara Padri atas Tanah Batak. Banyaknya mayat-mayat yang bergelimpangan tidak sempat dikuburkan dan dibuang begitu saja ke sungai. Selain Sungai Batangtoru, Sungai Sigeaon dan Sungai Situmandi di dekat Taruntung jadi ikut tercemar.

Petaka ini menyebabkan berkembangnya penyakit di seluruh Tanah Batak. Para datu pun kelabakan mencari cara menyembuhkan penyakit ini.

"Akibat perjuangan yang sengit ini tidak ada kesempatan mengubur mayat dan dibiarkan saja busuk sendiri. Akibat dari mayat ini timbullah penyakit kolera dimana-mana," tulis T.E. Tarigan dalam Struktur dan Organisasi Masyarakat Toba.

Situasi yang terjadi di Tanah Batak menarik perhatian Sir Thomas Stamford Raffles. Gubernus Jenderal Inggris di Asia. Pada 1823, Raffles mengadakan rapat terbatas. Dalam rapat itu dilakukan pemetaan kawasan. Aceh dan Minangkabau adalah kawasan beragama Islam sedangkan Tanah Batak-Tapanuli menjadi kawasan beragama Kristen.

Raffles begitu semangat mendorong misi penginjilan ke kalangan orang Batak. Menurutnya Tapanuli khususnya bagian utara harus secepatnya di-Kristen-kan. Apalagi wilayah tersebut usdah ditinggalkan pasukan Padri.

"Beberapa sumber menyatakan bahwa Raffles mencoba memisahkan orang Aceh Islam yang kuat di sebelah utara Tanah Batak dari orang Minangkabau Islam yang kuat di sebelah selatan," tulis Paul B. Pedersen dalam Darah Batak dan Jiwa Protestan: Perkembangan Gereja-Gereja Batak di Sumatra Utara.

Seruan Raffles itu disambut dengan pengiriman tiga misionaris dari Baptist Mission Society of England. Mereka berangkat dari Calcutta, India menuju Tapanuli. Salah satunya ialah seorang pendeta bernama Nathaniel Ward.

Nathaniel Ward ahli dalam bidang kesehatan. Dia ditunjuk untuk menyelidiki wabah kolera yang berjangkit di Silindung dan Toba. Penyakit inilah yang menggalkan pengislaman Tanah Batak. Turut bersama Ward, dua orang pendeta lainnya.

Richard Burton seorang linguis dan etnolog yang bertugas menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Batak. Satu lagi adalah Pendeta Evans, seorang guru yang akan mendirikan sekolah-sekolah Kristen di Tapanuli. Dengan demikian, sejak para misionaris itu bergerak dimulailah siar Kristen di Tanah Batak.

Aksi Keji Dilakukan Oleh Pembina Pramuka, Setelah Diperkosa Dan Dibunuh Sumsel

Aksi Keji Dilakukan Oleh Pembina Pramuka, Setelah Diperkosa Dan Dibunuh Sumsel

INIKECE - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) berusia 13 tahun di Kecamatan Semidang Aji, Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan ditemukan tewas di hutan belakang sekolahnya. Siswi itu diduga menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh pembina pramukanya.

Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Wahyu Setyo Pranoto, mengatakan peristiwa itu terjadi Jumat (3/4) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban datang ke sekolah atas pemintaan pelaku AS (19 tahun), yang merupakan pembina pramuka di sekolah tersebut.

"Pelaku ini mengirim pesan singkat melalui Facebook ke korban pada Kamis (2/4). Isinya meminta korban datang ke sekolah untuk latihan pramuka esok hari. Padahal saat itu sekolah tengah diliburkan," katanya, Sabtu (4/4).

Wahyu mengatakan, saat itu korban yang tanpa curiga menuruti permintaan pelaku, dan diantar oleh orang tuanya pergi sampai ke depan gerbang sekolah. Korban kemudian menemui pelaku di gedung aula sekolah. Lalu, pelaku mengajak korban menuju lapangan olahraga dengan alasan melaksanakan latihan pramuka.

"Ketika berada di lapangan olahraga itu, korban diminta berdiri dan berbalik membelakangi pelaku. Saat itulah pelaku mengambil sebuah balok kayu yang ada di lokasi, kemudian langsung memukul korban hingga pingsan," katanya.


Kemudian, pelaku mengangkat tubuh korban dan membawanya ke hutan yang berada di belakang sekolah. Pelaku menutup mata korban menggunakan dasi yang dikenakannya, dan menyumpal mulut korban dengan kaos kaki. Tak hanya itu, pelaku juga mengikat tangan korban dengan tali.


"Pelaku yang memerkosa korban. Namun, korban sempat sadar dan berupaya berontak sehingga pelaku panik dan kembali memukul serta mencekik korban hingga korban tidak lagi bergerak," katanya.

Wahyu melanjutkan, usai melakukan perbuatan keji yang pertama itu, pelaku ingin memastikan jika korban tewas dengan menusukkan kayu ke tubuh korban. Akan tetapi, pelaku kemudian justru mengulangi memerkosa korban.

"Setelah merasa puas, pelaku kembali menusukkan kayu ke sejumlah bagian tubuh korban. Lalu merapikan pakaian dan menutup jasad korban dengan dedaunan, dan pergi," katanya.

Menurut Wahyu, orang tua korban yang curiga korban tak kunjung pulang ke rumah kemudian mencari korban di sekitar sekolah dibantu dengan warga sekitar. Hingga kemudian korban ditemukan dalam kondisi tewas di hutan belakang sekolah.

"Petugas yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan, dan menetapkan seorang pembina pramuka di sekolah itu sebagai tersangkanya," katanya.

Wahyu menambahkan, pelaku telah mengakui semua perbuatannya, dan saat ini telah diamankan di Polres OKU untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Atas perbuatannya pelaku akan dijerat dengan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Penyelidikan Berjalan! Tak Suka Keributan, Pria Ini Tebak Orang Yang Ribut Saat Lockdown Akibat Virus Covid-19

Penyelidikan Berjalan! Tak Suka Keributan, Pria Ini Tebak Orang Yang Ribut Saat Lockdown Akibat Virus Covid-19

INIKECE - Dimana situasi semakin memburuk dengan adanya virus baru yaitu Covid-19 yang dapat menyebar antarmanusia ke manusia lain. Akibat dari ini, banyak negara melakukan lockdown dan berdiam diri di dalam rumah saja.

Pemerintah mengeluarkan perintah untuk lockdown negaranya untuk menghambat penyabaran virus corona tersebut, agar cepat terselesaikan. Akan tetapi banyak sekali masyarakat mengabaikannya dan seolah menjadi-jadi.

Akibat tindakat itulah seorang pria asal Rusia menembak mati lima orang karena terlalu ribut dalam saat situasi Lockdown tersebut.

Penembakkan itu terjadi di daerah Ryazan, Seorang pria berusia 32 tahun dari kota kecil Yelatma menembaki "sekelompok empat pria muda dan seorang perempuan yang berbicara dengan keras di jalan dibawah jendelanya sekitar pukul 22:00 pada Sabtu," kata para penyelidik

Yelatma terletak di dekat Kota Ryazan, yang terletak sekitar 200 kilometer tenggara ibu kota, Moskow.

Pria itu keluar ke balkonnya untuk memprotes kepada mereka yang berisik dan pertikaian meletus sebelum ia mengambil senapan berburu laras tunggal, kata Komite Investigasi.

"Mereka semua meninggal karena luka-luka mereka di tempat," ujar Komite dalam sebuah pernyataan.

Tersangka yang namanya tidak disebutkan telah ditangkap. Apartemennya telah digeledah dan senjata dirampas.

Wakil gubernur wilayah Ryazan, Igor Grekov, melakukan perjalanan ke lokasi penembakan pada Minggu.

Desember, Cerita Menarik! Bianglala

Desember, Cerita Menarik! Bianglala

INIKECEKamu menahan emosi, sebuah surat gugatan dibuka oleh tangan kekar pria berkemja kotak-kotak dan bercelana linen, senyum puas tersungging di bibir hitamnya. Tanganmu gemetar, tatapan mengabut, memandang ke arah anak-anak yang sedang bermain riang. (Desember 2016).

"Apa akta tanah milikku tidak berguna lagi? Apa anda tega menghilangkan tawa dari sekumpulan anak yang sedang semangat belajar?"

"Belajar? Cih! Mereka hanya bermain tanpa arah. Sudah jelas pengadilan memenangkan gugatanku, tanah ini milikku, bukan milik wanita jalang itu. Lagipula pemerintah melarang sistem pengajaran nonkovensional yang kau kembangkan. Camkan! Kebodohanmu jangan kau tularkan pada anak-anak polos itu."

"Apa anda bisa memberiku waktu? Anak-anak pasti kecewa jika tidak mendapat penjelasan."

"Waktu? Aku sudah lama memberimu waktu, sekarang pergilah atau orang-orangku akan menyeretmu."

Dengan penuh tekad, kamu berjalan ke arah kumpulan anak-anak. Belumlah kaki menjejak sempurna di balai rumah panggung tempatmu mengajar, cengkraman tangan-tangan kokoh mencegah, menarik tubuh kecilmu, menyeret tanpa ampun.

Kamu menggigit lidah, berusaha tidak berteriak, dari kejauhan tampak anak-anak tak berdosa itu menjerit ketakutan, diusir tanpa ampun, tempat bermain dan belajar mereka dihancurkan tanpa perasaan. Saat itu kamu hanya bisa tergugu menatap pagar besi yang dijaga orang-orang pria tadi.


Desember 1991

Setelah seharian menangis karena diledek teman-teman di sekolah, ayah mengajak mengunjungi pasar malam di Cibodas. Dari Cidahu ke Cibodas hanya berjarak satu setengah kilometer, berbekal lampu petromaks menyusuri rel kereta yang terbentang.

Pasar malam begitu ramai. Hanya inilah hiburan yang sangat menarik lagi penduduk desa. Televisi masih langka, bahkan radio pun hanya dipunyai orang-orang tertentu.

Sekumpulan orang menjerit-jerit di kincir yang berputar, kamu menatap ingin tapi rasa takut yang menyergap. Walau usiamu sudah enam belas tahun, namun pikiranmu masih setera anak SD.

"Airin mau naik bianglala?" Ayah menujuk kincir yang sedang berputar, lalu mengusap rambutmu perlahan, menatap penuh kasih. Kamu menggelengkan kepala kuat-kuat. Ada rasa takut diledek orang-orang di sana karena tampilan fisikmu berbeda, kamu memiliki sepasang mata indah berbentuk seperti kacang almond mirip orang Mongol, raut wajah agak datar, telinga kecil agak rendah, dan jari tangan lebih pendek dibangdingkan orang lain.

Orang kampung menjulukimu alien, keluarga dari ibu memanggilmu anak sial, karena tepat saat terlahir ke dunia, ibu meninggal. Hanya ayah yang selalu memperlakukan penuh kasih. Seorang dokter didesa menggelarimu bocah ajaib down sysndrome, katanya gelar itu khusus untuk orang tertentu, dan sampai saat ini kamu tidak tahu artinya. Dokter desa itu selalu menguji ketangguhan tubuhmu hingga bisa mencapai usia saat ini.

"Halo, maukah naik bianglala bareng aku?" Seorang anak aneh mengagetkanmu. Sejenak matamu tidak berkedip memandangnya. Dia anak perempuan, namun berpakaian aneh. Selain itu, tinggi badannya dua kali lipat darimu, namun sangat krus, warna kulitnya putih pucat, matanya sipit seperti terpejam.

"Bagaimana? Mau ya?"

Kamu agak tergagap, baru kali ini ada seseorang yang ramah dant tidak menganggapmu aneh. Anak perempuan itu seperti datangan dengan ayahnya.

"A Ling, yang sopan, kenalan dulu baru main bareng."

"Iya, Baba." Pipi anak itu bersemu merah.

Kamu tertegun mendengar cara bicara mereka dengan logat asing. Kamu dan dia berkenalan dengan hati riang, kalian langsung cocok, lantas berlari ke arah kincir berputar. Berpegangan tangan seolah teman lama, tertawa lepas, duduk dengan perasaan tak terlukiskan.

"A Ling, baju apa yang kamu kenakan?" Kamu menatap rok yang dipakai teman barumu.

"Ini namanya cheongsam, kamu mau? Nanti aku bilang baba kalau mau." Kamu langsung menggeleng kuat-kuat.

"Wajahmu berbeda dengan teman-temanku di sekolah. Apa kamu juga alien sepertiku?" tanyamu, polos.

A Ling tertawa, "Kamu benar, aku alien. Kita sama dong." Tangannya menggenggam erat tanganmu.

Saat itulah ada perasaan bahagia menyelusup pelan, menyadari dirimu tidak sendiri. Roda bianglala mulai berputar, kembang api melesat, berdentuman, menyebarkan warna warni indah diangkasa.

"Kamu sekolah dimana?" teriak A Ling.

"Di Sekolah Dasar Nusawangi, dekat pintu rel kereta api Cibodas," jawabmu sekencang mungkin, agar terdengar jelas.

"Kelas berapa?" tanya lagi, tetap dengan teriakan dan logat khasnya.

"Kelas enam." Kamu memiringkan kepala, mendekati kupingnya.

A Ling tertawa geli, matanya berbinar, "Aku dan baba besok juga sekolah di sana. Kita akan sekelas."

Saat itu kamu kurang mengerti ucapan A Ling, hanya menganggukkan kepala, padahal bingung, bagaimana mungkni ayah A Ling juga sekolah? Bukankah dia sudah bukan anak-anak lagi? Atau mungkin ayahnya teman barumu itu juga sama sepertimu, di usia yang harusnya sudah menjejak pendidikan lebih tinggi tapi hanya mampu duduk seperti anak yang usianya jauh di bawahnya.

Rantai bianglala mulai berderak pelan, jeritan penumpang mulai berkurang, putaran kencangnya pun mulai berangsur pelan hingga akhirnya berhenti. Kamu menggenggam tangan A Ling dengan perasaan bahagia, turun dari bianglala, mendatangi ayah kalian.

Kamu tersenyum lebar saat A Ling pertama kalinya masuk ke kelasmu, ternyata malam itu dia berbicara jujur. Sedangkan ayahnya menjadi guru kelas. Kamu dan teman sekelas memanggilnya Baba Liong. Panggilan yang agak aneh, namun beliau sendiri yang memintanya.

Baba Liong berbeda sekali dengan guru sebelumya. Dia jarang menyuruh menghapal, mengerjakan soal-soal sulit matematika ataupun mengadakan tes berkala. Baba Liong gemar sekali menanyai tiap siswa akan kegemarannya, lantas besoknya dia akan membawa benda-benda aneh untuk dibagikan ke tiap siswa.

Dua hari lalu kamu mendapatkan satu set cat air untuk melukis. Tentu saja sangat menggembirakan. Ada lagi siswa yang diberi sempoa, buku-buku tebal yang berisi angka-angka, dan lainnya. Tidak ada pelajaran terurut dan sama setiap minggunya seperti dahulu, kalian seolah dibebaskan.

Tiap hari Jum'at Baba Liong mengajak murid kelas enam melaksanakan bersih-bersih di halaman belakang sekolah.

Dulunya di sana rumputnya tinggi-tinggi, namun berkat kalian, bianglala dan rumput liar berganti pohon cabai, tomat, kemangi, seledri, dan tanaman umbi-umbian. Saat itulah, saat membersihkan rumput dan merawat tanaman yang mulai berbunga, tanpa sadar kamu dan teman-teman sekelas diajari ilmu biologi secara langsung.

Baba Liong menerangkan apa itu keseimbangan ekosistem, perkembangan makhluk hidup, fotosintesis, dan lain-lain. Kalian diajak langsung merasakan berkebun dan kalian sangat bergembira, menikamtinya. Selain itu, sejak ada Baba Liong, teman-teman di kelas tidak ada lagi yang mengejekmu seperti dulu, mereka menghargaimu seperti teman lainnya.

Baba Liong tidak pernah menjulukimu dengan panggilan menyakitkan, dia selalu tersenyum dan menepeuk bahumu dengan kebanggaan, di depan teman-teman sekelas, dia sering mengatakan, "Airin putri hebat, selalu bisa diandalkan dan pantang menyerah."

A Ling sangat baik, walau sering bolos, tapi dia sangat pintar, sering mengajarimu banyak hal.

Saat itu kamu baru lulus SMA dan A Ling sudah lulus kuliah.

Kabar buruk datang menyesak, Baba Liong meninggalkan dunia ini selamanya. Pasar malam seakan membawa kenangan menyedihkan. Kamu dan A Ling duduk di bianglala yang sama seperti belasan tahun silam. Saat itulah sahabatmu mengulurkan map berisi lembaran kertas.

"Airin, aku sudah menikah, tepat saat Baba koma, kami dijodohkan. Suamiku agak temperamental. Dengan keadaan sekarang, rasanya sulit sekali mengabulkan impian Baba, aku ingin kamu menerima ini, semuanya sudah atas namamu. Tinggal tanda tangan saja. Wujudkan mimpi kami, A Ling menggenggam tanganmu erat, wajah sahabatmu itu terlihat sangat pucat. Bahkan seperti mayat hidup. Namun binar matanya sungguh menyiratkan harapan.

Kamu hanya mengangguk dengan setumpuk kebingungan. Dalam putaran bianglala yang semakin cepat, kamu memeluknya erat. Seolah firasat memagut hatimu. Kamu merasa usiamu tidak lama lagi, apalagi jantungmu mengalami kebocoran. Mata kalian basah. Kamu tentu saja tahu apa impian Baba Liong dan harap A Ling, mendiriknan sekolah nonkonvensional, di sebuah kebun miliknya.

Dua minggu setelah pertemuan di pasar malam itu, kesehatanmu makin memburuk, malaikat maut datang menjemput, sayangnya bukan nyawamu yang dicabutnya, tetapi saudaramu sesama alien. Benar, dialah A Ling. Saat itu barulah kamu tahu ternyata A Ling mengidap AIDS.

Selama ini dia hidup dengan setumpuk obat-obatan yang menyokongnya hidup. Siapa sangka, saat sekolah yang diidamkan sudah berdiri hampir satu tahun, pihak suami A Ling mengklaim dirinyalah ahli waris sah, bukan kamu, yang tak lain hanya orang lain, bukan kerabat.

Entah bagaimana caranya mereka mempunyai sertifikat atas tanah tersebut, dan pengadilan menyatakan sertifikat yang kamu pegang adalah palsu. Gara-gara AIDS, suami dan keluarga A Ling mencapnya sebagai wanita jalang, padahal sejatinya sejak kecil, saat dia tak sadarkan diri karena kecelakaan yang merenggut ibunya, pihak rumah sakit melakukan kesalahan, hingga akhirnya virus HIV bersarang di tubuh kecilnya.

Tanganmu terborgol, mata almondmu basah. Ternyata setelah sekolah impian yang kamu dirikan penuh perjuangan dirampas paksa kepemilikkannya, kini kamu pun harus menerima tuduhan pemalsuan sertifikat tanah dan penipuan.

Pikiranmu bahkan belum mengerti benar apa itu penipuan. Kamu hanyalah seorang penyadang disabilitas yang ingin mewujudkan sebuah mimpi. Salahkan? Sepertinya rantai bianglala milikmu lepas, hingga harus bertahan di posisi paling bawah, pepertaruhkan semuanya.